PENGGUNAAN TANDA WAQAF DALAM MANUSKRIP AL-QUR’AN SALINAN SAYYID MUSTOFA AR-RUSYDI (Kajian terhadap Q.S al-Kahfi)

Azkiya Khikmatiar S.Ag, NIM.:17205010043 (2019) PENGGUNAAN TANDA WAQAF DALAM MANUSKRIP AL-QUR’AN SALINAN SAYYID MUSTOFA AR-RUSYDI (Kajian terhadap Q.S al-Kahfi). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENGGUNAAN TANDA WAQAF DALAM MANUSKRIP AL-QUR’AN SALINAN SAYYID MUSTOFA AR-RUSYDI (KAJIAN TERHADAP Q.S AL-KAHFI)) 17205010043_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf Download (4MB) | Preview
	Text (PENGGUNAAN TANDA WAQAF DALAM MANUSKRIP AL-QUR’AN SALINAN SAYYID MUSTOFA AR-RUSYDI (KAJIAN TERHADAP Q.S AL-KAHFI)) 17205010043_BAB II_IV.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Kajian elaboratif manuskrip al-Qur’an dengan ilmu al-Qur’an belum banyak diminati oleh para peneliti di Indonesia. Hal ini disebabkan karena anggapan bahwa manuskrip al-Qur’an hanya disalin menggunakan ilmu khat/kaligrafi. Padahal terdapat ilmu lain, seperti ilmu rasm, dabt, qira’at, dan waqaf. Penelitian ini difokuskan pada ilmu waqaf yang dilatarbelakangi oleh perbedaan penggunaan tanda waqaf dalam manuskrip al-Qur’an, misalnya manuskrip H. Abdul Karim Surakarta menggunakan tanda ,لا ,صلى ,ج ,قلى ,م manuskrip Girigajah Gresik menggunakan tanda ص ,ط ,ج ,ت , dan manuskrip al- Qur’an salinan Sayyid Mustofa ar-Rusydi menggunakan tanda ,ص ,لا ,ج ,م ,سكته ,ط ز ,ق ,صلى . Perbedaan tersebut akan berdampak pada cara membaca al-Qur’an serta mengisyaratkan bahwa manuskrip tersebut merujuk pada tanda waqaf yang berbeda. Oleh karena itu, dapat dirumuskan dua permasalahan: pertama, bagaimana sejarah dan karakteristik manuskrip al-Qur’an salinan Sayyid Mustofa ar-Rusydi. Kedua, bagaiamana penggunaan tanda waqaf dalam manuskrip al- Qur’an salinan Sayyid Mustofa ar-Rusydi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori filologi yang mencakup dua aspek yaitu aspek kodikologi dan aspek tekstologi. Adapun aspek kodikologi digunakan untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan naskah, seperti judul, tempat penyimpanan, nomor, ukuran, jumlah halaman dan baris, jumlah kata, huruf dan bahasa, kertas, cap kertas, garis tebal dan garis tipis, kuras, panduan, pengarang, penyalin, tempat, dan tanggal penulisan, keadaan, pemilik, pemerolehan, serta iluminasi dalam manuskrip, sedangkan aspek tekstologi digunakan untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan teks manuskrip, seperti rasm, qira’at, tanda baca, tanda tajwid, tanda waqaf, simbol-simbol dan corrupt. Selanjutnya, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode edisi naskah tunggal dengan edisi standar atau kritik karena penelitian ini hanya menggunakan satu manuskrip serta adanya campur tangan penulis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa manuskrip ini ditulis pada tahun 1275 H/1859 M oleh Sayyid Mustofa ar-Rusydi, sedangkan pemiliknya bernama M. Abdul Jalil, tokoh ahli pengobatan di Tegallayang. Manuskrip ini ditulis dengan model ayat pojok, rasm utsmani dan rasm imla’I, qira’at sImam Ashim, serta mempunyai mempunyai corrupt berupa haplografi. Adapun penggunaan tanda waqaf dalam manuskrip ini menganut imam as-Sajawandi. Hal ini diasumsikan karena as-Sajawandi adalah imam yang wafat setelah al-Anbary dan ad-Dani, sehingga kehadirannya dalam rangka menyempurnakan tanda waqaf dari imam sebelumnya. Selain itu, jika ditarik dalam konteks Indonesia, maka manuskrip ini mempunyai beberapa kesamaan dengan al-Qur’an Kudus dari segi gaya penulisannya, termasuk penggunaan tanda waqafnya yang menganut imam as- Sajawandi.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item