KEPEMIMPINAN SULTAN MUHAMMAD AMIRUDIN DI KESULTANAN TIDORE TAHUN 1797-1805 M

Ratna Dewi, NIM.: 16120006 (2021) KEPEMIMPINAN SULTAN MUHAMMAD AMIRUDIN DI KESULTANAN TIDORE TAHUN 1797-1805 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KEPEMIMPINAN SULTAN MUHAMMAD AMIRUDIN DI KESULTANAN TIDORE TAHUN 1797-1805 M)
16120006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KEPEMIMPINAN SULTAN MUHAMMAD AMIRUDIN DI KESULTANAN TIDORE TAHUN 1797-1805 M)
16120006_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Muhammad Amirudin atau yang lebih dikenal dengan Sultan Nuku merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Amirudin memerintah di Kesultanan Tidore pada tahun 1797-1805 M, dengan gelar Sri Maha Tuan Sultan Syaidul Jihad Amirudin Syaifuddin Syah Muhammad El Mabus Kaicil Paparangan Jou Barakati. Sebelum pemerintahan Sultan Amirudin, Kesultanan Tidore sudah dikuasai oleh Kompeni Belanda. Sejak Belanda menguasai Tidore, semua serba kesulitan dan kedudukan penerus tahta kerajaan direnggut secara tidak adil dan tidak sesuai dengan sistem pemerintahan yang ada di Kesultanan Tidore. Kedudukan sultan diperlakukan layaknya boneka, sehingga banyak kerugian yang dirasakan oleh masyarakat Tidore. Sejak Kesultanan Tidore dipimpin oleh Sultan Amirudin, Kesultanan Tidore mulai berkembang kembali. Kurang lebih 25 tahun Amirudin berjuang mempertahankan tanah airnya dari Kolonial Belanda. Dari satu daerah ke daerah, dari perairan satu ke perairan lain, hingga diplomasi dengan Kompeeni Belanda Amirudin perjuangkan dengan tujuan membebaskan rakyat dari cengkeraman penjajah Kolonial Belanda dan merasakan kemerdekaan hidup. Melalui perjuangannya Kesultanan Tidore mendapatkan kemerdekaan. Guna mengkaji permasalahan di atas, peneliti menggunakan pendekatan biografi kolektif dan sosiologi politik serta teori kepemimpinan karismatik oleh Max Weber. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode sejarah yang meliputi empat tahap, yaitu: heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sultan Muhammad Amirudin yang memerintah di Kesultanan Tidore pada tahun 1797-1805 M telah berperan dalam memperjuangkan dan memerdekakan wilayah Maluku dari campur tangan Kompeni Belanda. Ia mengupayakan kedamaian dan kemakmuran masyarakatnya dengan memperluas wilayah Kesultanan Tidore secara utuh. Ia juga berusaha menghidupkan kembali Kesultanan Jailolo yang sebelumnya di bawah kekuasaan Ternate demi mengembalikan sejarah Moloko Kie Raha seperti zaman dulu. Melalui kerjasamanya dengan bangsa Inggris, Kesultanan Ternate dapat bersekutu dengan Kesultanan Tidore demi mengusir Kompeni Belanda dari wilayah Maluku. Melalui kebebasan perdagangan dengan Kesultanan Ternate dan bangsa asing, masyarakat mendapatkan keadilan dan penghasilan yang lebih baik dari sebelumnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Zuhrotul Latifah, S.Ag, M.Hum
Uncontrolled Keywords: Kebijakan, Kesultanan, Kolonial Belanda
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Kepemimpinan Dalam Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 05 Jan 2022 10:57
Last Modified: 05 Jan 2022 10:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48093

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum