KIPRAH K.H. A. WAHAB MUHSIN DALAM BIDANG SOSIAL KEAGAMAAN DI PESANTREN SUKAHIDENG DAN MASYARAKAT TASIKMALAYA, 1945-2000

Fikri Maulana, NIM.: 17101020040 (2021) KIPRAH K.H. A. WAHAB MUHSIN DALAM BIDANG SOSIAL KEAGAMAAN DI PESANTREN SUKAHIDENG DAN MASYARAKAT TASIKMALAYA, 1945-2000. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KIPRAH K.H. A. WAHAB MUHSIN DALAM BIDANG SOSIAL KEAGAMAAN DI PESANTREN SUKAHIDENG DAN MASYARAKAT TASIKMALAYA, 1945-2000)
17101020040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (KIPRAH K.H. A. WAHAB MUHSIN DALAM BIDANG SOSIAL KEAGAMAAN DI PESANTREN SUKAHIDENG DAN MASYARAKAT TASIKMALAYA, 1945-2000)
17101020040_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang kiprah K.H. A. Wahab Muhsin dalam bidang sosial keagamaan di Pesantren Sukahideng dan masyarakat Tasikmalaya. Kiprah K.H. A. Wahab Muhsin terlihat ketika menjadi pimpinan Pesantren Sukahideng tahun 1945, aktif di PCNU Tasikmalaya dan menjadi rais syuriah tahun 1983, dan ketua MUI Tasikmalaya tahun 1988. Oleh karena itu, fokus kajian ini mengkaji tiga persoalan yaitu mengenai gambaran umum Pesantren Sukahideng, latar belakang kehidupan K.H. A. Wahab Muhsin, dan kiprah K.H. A. Wahab Muhsin dalam bidang sosial keagamaan khususnya pendidikan, kemasyarakatan dan intelektual. Dalam mengkaji persoalan tersebut, peneliti menggunakan sosiologi. Pendekatan sosiologi ialah pendekatan yang digunakan untuk mengungkap segi-segi sosial dari suatu peristiwa meliputi golongan sosial, jenis hubungan sosial, pranata dan status sosial, struktur sosial dan sebagainya. Sementara kerangka teori yang digunakan ialah tindakan sosial yang dikemukakan oleh Max Weber, konsep kiai yang dikemukakan oleh Hiroko Horikoshi, dan konsep peranan pesantren yang dikemukakan oleh Taufik Abdullah sebagai alat analisis. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research). Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang merekonstruksi kejadian masa lalu melalui empat langkah yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari kajian ini menunjukan bahwa: Pertama, lingkungan Pesantren Sukahideng memotivasi K.H. A. Wahab Muhsin berkiprah. Kedua, K.H. A. Wahab Muhsin merupakan sosok kiai yang sangat mengutamakan dakwah Islam melalui pesantren. Ketiga, kiprah K.H. A. Wahab Muhsin dalam sosial keagamaan tercermin dalam tiga bidang yaitu pendidikan, kemasyarakatan dan intelektual. Dalam bidang pendidikan, kiprahnya meliputi pengembangan kurikulum dan sarana prasarana, pendirian yayasan, dan menjalin hubungan dengan pesantren lain telah menjadikan Pesantren Sukahideng berkembang pesat. Dalam bidang sosial kemasyarakatan, kiprahnya mendirikan pengajian mingguan bagi masyarakat sekitar serta aktif menjadi pengurus di PCNU dan MUI Tasikmalaya telah berkontribusi dalam peningkatan religiusitas bagi masyarakat. Dalam bidang intelektual, kiprahnya mengenai pandangan moderatnya tentang Islam dan pemikiran yang maju salah satunya tentang “KB” tahun 1975 telah memberikan sumbangsih perkembangan keilmuan di Tasikmalaya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Nurul Hak, S.Ag., M.Hum
Uncontrolled Keywords: Kiprah Kiai, Sosial Keagamaan, Pendidikan, Masyarakat
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Biografi Tokoh
Pendidikan Islam (Pesantren) > Pondok Pesantren
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 07 Jan 2022 09:31
Last Modified: 07 Jan 2022 09:31
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48122

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum