DINAMIKA FUNGSI BHOKA DALAM PROSESI PERNIKAHAN MASYARAKAT MUSLIM SUKU MUNA DI KERAJAAN MUNA, SULAWESI TENGGARA TAHUN 1905-1960 M.

Habi Astum, NIM.: 17101020047 (2021) DINAMIKA FUNGSI BHOKA DALAM PROSESI PERNIKAHAN MASYARAKAT MUSLIM SUKU MUNA DI KERAJAAN MUNA, SULAWESI TENGGARA TAHUN 1905-1960 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DINAMIKA FUNGSI BHOKA DALAM PROSESI PERNIKAHAN MASYARAKAT MUSLIM SUKU MUNA DI KERAJAAN MUNA, SULAWESI TENGGARA TAHUN 1905-1960 M.)
17101020047_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (DINAMIKA FUNGSI BHOKA DALAM PROSESI PERNIKAHAN MASYARAKAT MUSLIM SUKU MUNA DI KERAJAAN MUNA, SULAWESI TENGGARA TAHUN 1905-1960 M.)
17101020047_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pernikahan dalam masyarakat Muna pada umumnya dilakukan berdasarkan adat dan ajaran agama yang dianut. Pemberlakuan bhoka dalam pernikahan adat suku Muna pertama kali diciptakan oleh Raja Sugi Manuru pada abad ke 16 M, yakni di masa sebelum masuknya Islam di Muna. Keunikan dari adat bhoka yaitu terletak dari fungsinya yang pada awalnya sebagai pajak pemerintahan yang disetorkan kepada pemerintahan. Namun setelah Islam masuk, mulailah terjadi perubahan dimana bhoka dialih fungsikan untuk pejabat agama selaku yang menikahkan calon pengantin, dan juga bhoka berguna sebagai mas kawin pernikahan untuk masyarakat muslim suku Muna di Kerajaan Muna. Keberadaan bhoka dewasa ini masih tetap dilestarikan meskipun terjadi beberapa perbedaan fungsinya dari masa ke masa. Penetapan bhoka tidak bisa lepas dari strata sosial yang ada di Kerajaan Muna karena kadar bhoka ditetapkan berdasarkan golongan yang dimiliki. Jumlah bhoka masing-masing golongan Kaomu, Walaka, Maradika, dan Anangkolaki telah ditetapkan sejak masa pemerintahan Raja La Ode Ahmad Maktubu yang memerintah tahun 1905-1914 M. Topik ini menarik untuk dibahas mengingat belum ada yang membahas mengenai dinamika fungsi adat bhoka dalam pernikahan masyarakat muslim etnis Muna. Oleh karena itu, pokok masalah yang dibahas yaitu konsep bhoka bagi etnis Muna, sejarah dan fungsi bhoka dalam pernikahan suku Muna serta pengaruh stratifikasi sosial terhadap penentuan jumlah bhoka yang dikeluarkan. Alat analisis yang digunakan ialah pendekatan antropologi dan teori fungsionalisme-struktural oleh Alfred Reginald Radcliffe Brown. Inti dari teori ini adalah bahwa budaya itu bukan untuk memuaskan individu, namun untuk memenuhi kebutuhan sosial masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan adat bhoka di tahun 1905-1960 M muncul akibat dari tidak adanya aturan yang konkret sebelumnya mengenai jumlah bhoka dalam pernikahan. Bhoka dalam pernikahan adat suku Muna adalah sesuatu yang harus ada untuk melaksanakan acara pernikahan karena berfungsi sebagai mas kawin/mahar dan sebagai gaji bagi para pejabat nikah. Dalam penentuan kadar atau jumlah bhoka berdasarkan strata sosial di Muna diyakini sebagai kewajaran sosial, mengingat di Kerajaan Muna masyarakatnya dibagi atas beberapa kelompok berdasarkan tugas dan keahlian yang dimiliki.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dra. Soraya Adnani, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Stratifikasi Sosial, Fungsi, Pernikahan Adat.
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Islam dan Tradisi
Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 07 Jan 2022 09:24
Last Modified: 07 Jan 2022 09:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48124

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum