BIOGRAFI INTELEKTUAL FEMINIS MESIR QASIM AMIN (1863-1908 M)

Zulgafrin, NIM.: 15120036 (2021) BIOGRAFI INTELEKTUAL FEMINIS MESIR QASIM AMIN (1863-1908 M). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (BIOGRAFI INTELEKTUAL FEMINIS MESIR QASIM AMIN (1863-1908 M)) 15120036_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (BIOGRAFI INTELEKTUAL FEMINIS MESIR QASIM AMIN (1863-1908 M)) 15120036_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Abad ke 19 M, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memasuki dunia Islam. Para tokoh tokoh pemikir Islam banyak memunculkan ide dan gagasan baru untuk perkembangan dunia Islam. Mesir merupakan negara yang banyak melahirkan tokoh pembaharuan islam, untuk memperkuat dan kejayaan negaranya. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi kelemahan sebuah negara, termasuk tidak terdidikknya kaum wanita. Pada masa ini masyarakat Mesir masih terjebak dalam pandangan bahwa pendidikan bisa merusak akhlak seorang wanita. Sehingga wanita Mesir banyak mendapatkan perlakuan yang bersifat diskriminatif, statis dan terbelakang. Sehingga menyempitkan ruang gerak wanita. Qasim Amin adalah tokoh feminis Mesir, lahir pada tahun 1963 M. setelah menyelesaikan pendidikannya di Mesir, Qasim Amin di rekomedasikan untuk melanjutkan pendidikan ke Perancis oleh Muhammad Ali. Selama kehidupannya di Perancis, Qasim Amin banyak mendapat pengaruh dari Perancis, terutama dalam persoalan wanita. Wanita di Perancis sudah demikian maju dan modern, dengan ilmu pengetahuan yang ia dapatkan. Jauh berbeda dengan kondisi wanita yang berada di Mesir, justru terbelakang. Dengan keilmuan yang ia dapatkan di Perancis, Qasim Amin kembali ke Mesir, memperjuangkan hak hak wanita, dengan ide dan gagasan feminisnya. Untuk melihat biografi intelektual dan pemikiran Feminis Qasim Amin di Mesir, penelitian ini menggunakan pendekatan biografi dan pendekatan sejarah intelektual dalam menganalisis latar belakang Qasim Amin yang memperjuangkan dan mempunyai pengaruh pemikiran feminisnya di Mesir. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori feminisme yang dikemukakan oleh Marry Wollstonecraft Penelitian ini melalui empat tahapan yakni heuristik, heuristik diperoleh dari sumber tertulis. Kedua verifikasi yakni melakukan kritik terhadap sumber yang ditemukan. Ketiga interpretasi yakni menafsirkan fakta-fakta sejarah yang ditemukan. Keempat hstroriografi yakni penulisan sejarah. Hasil kajian dari penelitian ini adalah menunjukan bahwa kemunduran dalam dunia Islam, khusunya di Mesir abad 19-20 M, disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya kelemahan dalam bidang ilmu pengetahuan dan tidak terdidiknya kaum wanita. Wanita pada masa ini, banyak mendapatkan perlakuan diskriminatif, oleh masyarakat Mesir. Perjuangan gerakan feminis di Mesir, dalam memperjuangkan hak-hak wanita, terdapat peran para tokoh Feminis Mesir. Qasim Amin, adalah salah satu tokoh feminis Mesir dengan corak pemikiran reformis. Ide dan gagasan feminisnya, yang ia tuangkan melalui tulisan-tulisan di artikel dan majalah, yang menuntuk hak-hak dan kesetaraan bagi wanita, dalam bermasyarakat maupun dalam pendidikan. Pada awalnya banyak yang menolak pemikiran-pemikiran feminisnya, namun juga tidak sedikit yang mendukung. Pemikiranya. Setelah Qasim Amin meninggal, banyak tokoh feminis Mesir yang muncul setelahnya. Akhirnya dikriminasi terhadap wanita di Mesir mulai longgar, dan kaum wanita mempunyai kedudukan dalam bermasyarakat.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item