PENAFSIRAN AURAT PRIA DALAM TINJAUAN HERMENUTIKA AMINA WADUD MUHSIN

Robbin Dayyan Yahuda, NIM. 15530099 (2021) PENAFSIRAN AURAT PRIA DALAM TINJAUAN HERMENUTIKA AMINA WADUD MUHSIN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN AURAT PRIA DALAM TINJAUAN HERMENUTIKA AMINA WADUD MUHSIN)
15530099_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN AURAT PRIA DALAM TINJAUAN HERMENUTIKA AMINA WADUD MUHSIN)
15530099_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR (1).pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai penafsiran aurat dalam tinjauan Hermeneutika Amina Wadud Muhsin. Aurat pria -sebagaimana disepakati jumhur al-ulama‟- berada antara pusar hingga lutut pria, sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Sebagian bagian tubuh pria dan wanita yang tidak termasuk bagian aurat tersebut, memiliki potensi syahwat terhadap lawan jenis. Hal tersebut memerlukan studi lebih lanjut. Penelitian ini merupakan studi pustaka yang bersumber pada literaturliteratur penafsiran aurat pria dan wanita serta literatur-literatur mengenai hasil riset potensi rangsangan seksual pada bagian tubuh pria dan wanita. Proses pembahasan penelitian menggunakan metode deskriptif-analitis, serta menggunakan beberapa teori: yakni Metode Penelitian Tafsir Tematik Abdul Mustaqim untuk menentukan alur penelitian, Hermenutika Amina Wadud Muhsin untuk membahas tinjauan atas penafsiran aurat pria, dan teori Oposisi Binner untuk menentukan preposisi Hermeneutika Amina Wadud pada dunia tafsir al-Qur‟an. Tinjauan atas aurat pria dan wanita ini terdiri dari empat tahapan: pertama, mengumplkan dalil-dalil satu tema. Kedua, menelusuri makna sintaksis. Ketiga, mencari skets historis atas dalil-dalil mengenai batas aurat pria dan wanit. Keempat, konseptualisasi moral value atas dalil-dalil penafsiran aurat pria dan wanita. Hasil penelitian menunjukkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, batas aurat pria di hadapan pria adalah dari pusar hingga lutut. Kedua, Batas aurat pria dengan wanita adalah dari pusar hingga lutut. Ketiga, batas aurat pria dengan wanita ketika ada kekhawatiran menimbulkan syahwat pada bagian tubuh selain aurat, adalah dari lengan hingga bawah lutut. Keempat, batas aurat wanita di hadapan wanita bukan mahram adalah seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan wajah. Kelima, batas aurat wanita dengan pria adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Keenam, batas aurat wanita di hadapan pria ketika khawatir menimbulkan syahwat pada bagian tubuh selain batas aurat, adalah seluruh tubuh kecuali bagian mata.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Afdawaiza, S.Ag., M.Ag.,
Uncontrolled Keywords: Penafsiran Aurat, Hermeneutika, Amina Wadud Muhsin.
Subjects: al Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 17 Jan 2022 11:43
Last Modified: 17 Jan 2022 11:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48546

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum