Mohammad Hakim Mu’tashim Billah, NIM. 16510002 (2021) KONSEP GEIST HEGEL: STUDI FILSAFAT SPEKULATIF IDEALISME JERMAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (KONSEP GEIST HEGEL: STUDI FILSAFAT SPEKULATIF IDEALISME JERMAN)
16510002_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
![]() |
Text (KONSEP GEIST HEGEL: STUDI FILSAFAT SPEKULATIF IDEALISME JERMAN)
16510002_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Puncak filsafat idealisme Jerman ditandai dengan kehadiran filsafat Hegel, yang memiliki klaim mampu mensintesiskan keseluruhan ajaran subjektivitas sejak Kant, Fichte, dan Schelling. Sintesis itu, Hegel menyebutnya dengan Geist. Sejak Geist dimengerti sebagai kategori filosofis, konsep itu biasanya mendapatkan pengertian yang sama seperti halnya subjektivitas ego Kant dan Fichte; dengan memberinya skema transendental dan kesadaran pikiran semata. Namun, pemaknaan itu justru mereduksi esensi Geist tersebut. Hegel tidak berangkat dari realitas subjektif sebagai fondasi pemikirannya melainkan dari realitas teologis. Dan berangkat dari itulah, penelitian ini mencoba memahami bagaimana peran dan manifestasi Geist dalam keseluruhan filsafat Hegel. Siginifikansi studi in justru terletak dari bagaimana mengkonstruk filsafat Hegelian dari sudut pandang yang berbeda, yaitu dari pembacaan teologis untuk menjelaskan Geist sebagai konsep asimiliatif. Pembacaan itu mungkin dilkakukan dengan memahami Hegelian muda beserta dengan pemicu atau sebab kemunculan Geist sesuai konteksnya. Pertama, dari Early Theological Writing;dimana Hegel mendefinisikan Geist sebagai konsep yang unifikasi, korelatif, universal, energi, momen, dan anti-dualis yang menukil esensi itu semua dari Tuhan Yesus. Dan, kedua, secara aspirasi zaman, Hegel menemukan konsepsi tersebut dalam korespondensinya dengan semangat zaman aufklarung dan doktrin trinitas Kristen. Dengan melacak kepada aspirasi Hegel muda, penelitian in menemukan bahwa konsepsi Geist bukan murni filosofis dalam pengertian transendental melainkan konsepsi spekulatif gabungan filsafat dan teologis, yang mendorong melampaui transendental Kantian. Geist adalah worldview spekulatif Hegelian par excellence dalam melihat realitas. Agar menjadi spekulatif, wilayah konseptual itu perlu memasukkan wilayah teologis. Karena itulah, Geist menampakkan maknanya secara spekulatif sebagi suatu sintesis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Pembimbing : Novian Widiadharma, |
Uncontrolled Keywords: | Geist, subjektivitas, teologi, spekulatif, idealisme. |
Subjects: | Aqidah Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1) |
Depositing User: | Drs. Bambang Heru Nurwoto |
Date Deposited: | 17 Jan 2022 11:41 |
Last Modified: | 17 Jan 2022 11:41 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48554 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |