TAFSIR AL MANAR (suatu tinjauan deskriptif)

SAAD ABDUL WAHID, (2008) TAFSIR AL MANAR (suatu tinjauan deskriptif). /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 32 Th. 1984/.

[img]
Preview
Text
03. SA'AD ABDUL WAHID - TAFSIR AL MANAR.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)

Abstract

Penafsiran Al-Quran sebenarnya telah banyak dilakukan pada zaman permulaan Islam, dimana pada waktu itu Nabilah yang menjadi penafsir utama, sebab Allah telah memerintahkan agar menjelaskan makna Al-Quran kepada umatnya. Penafsiran oleh Nabi itulah yang dapat dipercaya, sebab beliaulah yang paling mengetahui makna Al-Quran. Setelah Rasul wafat, para sahabat meneruskan dan kemudian dilanjutkan oleh para tabiin. Hanya saja penafsiran mereka sedikit yang sampai kepada generasi sekarang, sebab tidak dibukukan secara sempurna. Selanjutnya penafsiran Al-Quran dilakukan dan disempurnakan oleh generasi ulam berikutnya, dan dengan taufiq dari Allah SWT. berhasil dibukukan dengan sempurna, sehingga dapat dibaca oleh umat Islam yang hidup pada zaman mutakhir ini. Maka muncullah beraneka macam kitab tafsir, sesuai dengan latar belakang dan madzhab yang dianut leh penyusun tafsir itu, diantaranya ialah : tafsir fiqhi, tafsir shufi, tafsir itizali dan sebaginya. Tafsir al Manar, yang muncul pada abad ke-20 adalah termasuk golongan tafsir Adabi Ijtimai, yang akan penulis bahas dalam artikel ini. RIWAYAT HIDUP PENULIS AL MANAR Sayyid Muhammad Rasyid RIdha, penulis Tafsir Al Manar ini dilahirkan pada tahun 1282 H. (1865 M.) di Qalamun, Tripoli yang terletak di kilometer 90 sebelah utara Beirut, Libanon. Dia belajar kepada para ulama di kota itu, dan setelah memperoleh ilmu yang sangat luas, ilmunya dimanfaatkan untuk memberikan pengarahan dan petunjuk kepada para sahabatnya. Dalam kegiatannya dia selalu mengamati masalah-masalah yang terjadi di kawasan negara-negara tetangga, terutama dalam masalah agama dan kemasyarakatan melalui surat kabar dan majalah. Dia sangat tertarik dan terkesan kepada majalah Al Urwah Al Wutsqa yang dipimpin oleh Jamaluddin Al Afghani dan muridnya, Syaikh Muhammad Abduh. Maka pertemuan dengan kedua tokoh itu sangat didambakan dan dirindukannya, tetapi dia sangat menyesal karena tidak dapat bertemu denganJamaluddin Al Afghani, sebab tokoh ini terburu wafat sebelum Rasyid Ridha pergi menemuinya. Kemudian dia berusaha dengan keras untuk menemui muridnya; Muhammad Abduh, kemudian dia pergi ke Mesir pada tahun 1897 M.b

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Tafsir, Al Manar, Al-Quran
Subjects: Al Jamiah Jurnal
Divisions: E-Journal
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 10 Apr 2013 16:23
Last Modified: 10 Apr 2013 16:23
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/486

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum