HOMOSEKSUAL DALAM AL-QUR’AN (Aplikasi Pendekatan Ma’na Cum Maghza terhadap Ayat-Ayat tentang Perilaku Kaum

Muhammad Nurzakka, NIM.19205010034 (2021) HOMOSEKSUAL DALAM AL-QUR’AN (Aplikasi Pendekatan Ma’na Cum Maghza terhadap Ayat-Ayat tentang Perilaku Kaum. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HOMOSEKSUAL DALAM AL-QUR’AN (Aplikasi Pendekatan Ma’na Cum Maghza terhadap Ayat-Ayat tentang Perilaku Kaum)
19205010034_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (HOMOSEKSUAL DALAM AL-QUR’AN (Aplikasi Pendekatan Ma’na Cum Maghza terhadap Ayat-Ayat tentang Perilaku Kaum)
19205010034_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “HOMOSEKSUAL DALAM AL-QUR’AN (Aplikasi Pendekatan Ma’na Cum Maghza terhadap Ayat-Ayat tentang Perilaku Kaum Luth)” yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena homoseksual dalam kajian tafsir Alquran. Pemilihan teori ini disebabkan bahwa saat ini, dunia tafsir lebih cocok untuk menerima pandangan quasi-obyektivis progresif yaitu suatu penafsiran kontekstual yang dipadukan dengan metode dan tafsir klasikal. Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah makna sejarah (al-ma’na> al-ta>rikhi>), signifikansi fenomenal historis (al-maghza> al-ta>rikhi>) dan signifikansi fenomenal dinamis (al’maghza> al-mutah}arrik) dari ayat-ayat yang berkaitan dengan perilaku kaum Luth? Tesis ini adalah penelitian pustaka kualitatif dengan menggunakan metode tematik untuk mengumpulkan data. Caranya dengan menghimpun ayat-ayat serta hadis yang berkenaan dengan homoseksual yang kemudian di analisa dengan pendekatan hermeneutika (ma’na-cum-maghza). Analisa ini untuk mencari bagaimanakah makna awal dari ayat-ayat homoseksual yang kemudian dicari signifikansinya dengan konteks saat ini. Hasil penelitian ini menemukan bahwa makna sejarah (al-ma’na> al-ta>rikhi>) dari ayat-ayat yang berkaitan dengan kaum Luth adalah homoseksual merupakan orientasi seksual mereka yang tidak tertarik dengan lawan jenisnya. Orientasi tersebut bukan sekadar ketertarikan namun mereka aktualkan dalam berbagai perilaku menyimpang (fa>h}isyah) seperti itya>n al-rija>l (mendatangi laki-laki/sodomi), qat}’u al-sabi>l (merampok musafir atau memutus keturunan) dan itya>n al-munkar fi> al-na>di> (melakukan kemungkaran/seks di depan umum) sehingga menyebabkan mereka diazab. Turunnya azab merupakan konsekuensi perbuatan mereka dan bukan sebagai balasan orientasi seksual. Adapun signifikansi fenomenal historis (al-maghza> al-ta>rikhi>) antara lain: (1) homoseksual adalah konstruksi sosial (nurture bukan nature). (2) Maghza supaya tidak mengikuti perbuatan kaum Luth. (3) kewajiban mengikuti rasul supaya selamat dunia dan akhirat. (4) adanya hukuman bagi pelaku menyimpang adalah wujud pencegahan syariah dan dapat diaplikasikan dengan cara yang lain sebagai refleksi pendekatan yang solutif. (5) larangan merubah hukum Allah. (6) menunjukkan mukjizat Rasulullah bahwa beliau mengetahui hal-hal yang gaib mengenai kisah umat terdahulu sekaligus (7) sebagai penenang hati dan penguat dakwah Rasulullah bahwa para nabi terdahulu juga mengalami hal yang sama dengan umatnya. Sedangkan temuan dari signifikansi fenomenal dinamis (al’maghza> al-mutah}arrik) antara lain: (1) perhatian seorang nabi terhadap umatnya. (2) urgensi menyampaikan risalah (kebaikan). (3) urgensi mendahulukan Allah atas makhluk ketika menghadapi kesulitan. (4) keutamaan menghormati tamu. (5) mendahulukan kabar gembira daripada kabar buruk. (6) Islam mengajarkan moral untuk menghormati yang lebih tua. (7) seseorang yang sudah terbiasa dengan keburukan akan menganggapnya sebagai kewajaran, sehingga kebenaran yang esensial akan dianggap penyimpangan dan keanehan. (8) urgensi menjaga nilai kemanusiaan terlebih yang masuk dalam maqa>s}id al-syari>’ah (menjaga jiwa, agama, harta, keturunan serta akal). (9) Perlunya meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat terlebih ketika sedang berkumpul (tempat umum). (10) larangan kekerasan baik verbal maupun fisik. (11) mencegah homoseksual dengan pendekatan yang solutif (media penyembuhan) dan menjauhkan diskriminasi. (12) urgensi ubudiyyah (kepasrahan sepenuhnya terhadap takdir-Nya) dengan menahan godaan nafsu supaya tidak lalai sehingga melanggar perintah-Nya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Kyai Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A.
Uncontrolled Keywords: homoseksual, ma’na-cum-maghza, tafsir kontekstual, kaum Luth
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 18 Jan 2022 10:51
Last Modified: 18 Jan 2022 10:51
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48615

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum