Al-QUR’AN DI KAMPUNG KELUARGA BERENCANA DI DUSUN JASEM DESA SRIMULYO KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

Luthfi Nurul Huda, NIM. 18105030023 (2021) Al-QUR’AN DI KAMPUNG KELUARGA BERENCANA DI DUSUN JASEM DESA SRIMULYO KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Al-QUR’AN DI KAMPUNG KELUARGA BERENCANA DI DUSUN JASEM DESA SRIMULYO KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA)
18105030023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (Al-QUR’AN DI KAMPUNG KELUARGA BERENCANA DI DUSUN JASEM DESA SRIMULYO KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA)
18105030023_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian dalam Skripsi ini membahas tentang resepsi Masyarakat Kampung KB Dusun Jasem Desa Srimulyo Kabupaten Bantul Yogyakarta terhadap Qur’an. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan purposive sampling yang lebih difokuskan pada non random sampling, kemudian menggunakan observasi, wawancara, maupun dokumentasi. Kemudian dalam menganalisis data, maka peneliti menggunakan analisis data fenomenologi. Menikah merupakan suatu perantara menyatukannya dua insan dengan ikatan yang sah(halal), maka terbentuklah sebuah keluarga .Namun dalam membina sebuah keluarga tidak semudah apa yang dibayangkan, pasti akan ada problem yang harus dihadapi, dalam proses kehidupan internal keluarga. Banyak juga keluarga yang berakhir pada perceraian, karena kurang mampunya antar pasangan untuk saling berkoordinasi. Maka dari itu Islam memberikan pemahaman dan pengetahuan dalam membina sebuah keluarga, demi terciptanya sakinah mawaddah warrohmah, sebagaimana tertera dalam al-Qur’an surat al Rum ayat 21. Masyarakat Dusun Jasem meresepsi al-Qur’an dengan mengadakan kegiatan-kegiatan positif terkhusus dalam bidang agama, yakni mereka mengadakan TPA, TPQ, Malem Jum’atan, hingga Pengajian Umum. Ada sebuah pepatah mengatakan ‘’ Banyak anak banyak rezeki’’, dan hal tersebut banyak diaplikasikan oleh masyarakat islam diperkampungan, tkoh agama yang biasa disebut Ustadz maupun Kyai memiliki anak yang bayak, dengan tujuan untuk memperluas jaringan dakwah, bahkan nabi Muhammad SAW pun memiliki anak tujuh. Namun fenomena tersebut menjadi problem terhadap konteks zaman sekarang dengan serba modern ini. Untuk menjawab tantangan zaman, maka ada program baru dari pemerintah yang bernama Keluarga Berencana, yan diinisasi oleh BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berenana Nasional) yang bertujuan untuk menyeimbangkan jumlah kebutuhan dengan jumlah penduduk di Negara Indonesia. Dalam mensukseskan program tersebut, maka BKKBN mengajak dan membentuk barisan pelopor KB yang dimulai dari dari dusun, maka dibentuklah Kampung KB sebagai bentuk koordinasi BKKBN kepada masyarakat dipedasaan tentang KB. Namun dengan adanya program KB ini menimbulkan polemik ditengah-tengah masyarakat terkhusus bagi yang kontra terhadap KB.Maka Fenomenologi diharapkan menjawab problematika masyrakat, baik dari kelompok pro maupun kontra,

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Nur Afni Khafsoh, M.Sos
Uncontrolled Keywords: Menikah, Banyak Anak, Banyak Pereraian, KB
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 20 Jan 2022 11:18
Last Modified: 20 Jan 2022 11:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48741

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum