TELAAH ATAS HADIS-HADIS TENTANG BACAAN DOA IFTITAH DALAM SALAT (MENURUT PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA)

Muhammad Agus Yusuf, NIM.: 15360044 (2021) TELAAH ATAS HADIS-HADIS TENTANG BACAAN DOA IFTITAH DALAM SALAT (MENURUT PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TELAAH ATAS HADIS-HADIS TENTANG BACAAN DOA IFTITAH DALAM SALAT (MENURUT PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA))
15360044_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (TELAAH ATAS HADIS-HADIS TENTANG BACAAN DOA IFTITAH DALAM SALAT (MENURUT PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA))
15360044_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Membaca doa iftitāḥ dalam salat merupakan salah satu sunnah di dalam salat pada praktiknya bacaan doa iftitāḥ masih di perselisihkan baik hukumnya maupun bentuk redaksinya. Pada praktiknya, terdapat perbedaan dalam pengaplikasian doa iftitah yang dibaca masyarakat Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Seperti halnya di dalam HPT Muhammadiyah yang menggunakan hadis riwayat Imam Muslim No. 598 dengan redaksi hadis doa iftitāḥ اللَّهُمَّ باعَِدْ بَيْنِي.........الخ untuk diamalkan dalam salat. Sedangkan dari hasil wawancara kepada wakil rois syuriah PCNU Wonosobo, KH. Muhammad Adib, bahwa masyarakat Nahdlatul Ulama mengamalkan bacaan doa iftitāḥ menurut mazdhab Syafi‟i dalam kitab Al-Fiqhu Islamiyu wa Adilatuhu dengan redaksi doa iftitāḥ وَ جَّهْتُ وَجْهِيَ .......الخ . Perbedaan bacaan doa iftitāḥ ini dapat di selesaikan dengan cara menelaah kepada hadis dengan Ta’āruḍ Al-Adillah. Pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang datanya diperoleh dari berbagai literatur, baik itu Alquran, Hadis, buku-buku, kitab, jurnal, internet, dan lain sebagainya yang memuat materi-materi terkait pembahasan penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua hadis tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Jam’u wa Taufiq , yakni mengamalkan semua hadis yang berkaitan dengan doa iftitāḥ. Hal tersebut tercemin dalam kaidah: العمل بالدليلين المتعارضين أولى من إلغاء أحدهما Karena hadis-hadis tentang doa iftitāḥ yang diamalkan oleh masyarakat Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama mempunyai sanad sampai rasullulah, maka hadis-hadis tersebut dapat diamalkan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: H. Wawan Gunawan, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Mazdhab Syafi‟i; Ta'arut Al-Adillah; sholat; Majlis Tarjh Muhammadiyah
Subjects: Hadis
Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Islam (S-1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya edt
Date Deposited: 07 Feb 2022 14:19
Last Modified: 07 Feb 2022 14:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48836

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum