PARENTING ORANG TUA YANG PUNYA ANAK REMAJA PELAKU KLITIH DI YOGYAKARTA

Syarifuddin Mahfudh, NIM.: 18200010219 (2021) PARENTING ORANG TUA YANG PUNYA ANAK REMAJA PELAKU KLITIH DI YOGYAKARTA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PARENTING ORANG TUA YANG PUNYA ANAK REMAJA PELAKU KLITIH DI YOGYAKARTA) 18200010219_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (PARENTING ORANG TUA YANG PUNYA ANAK REMAJA PELAKU KLITIH DI YOGYAKARTA) 18200010219_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Seoarang remaja yang berteman dengan anak yang nakal maka ia pun akan seperti itu juga. Hal ini terjadi di kota Yogyakarta yang marak terjadi Klitih yang mana anak remaja adalah mayoritas pelakunya yang masih berstatus pelajar. Dari banyaknya kenakalan remaja yang terjadi di kota Yogyakarta. Kenakalan remaja ini bukan atas dasar semaunya pelaku namun terjadi karena remaja tidak mendapatkan pengasuhan yang baik oleh orangtua dimana kurangnya komunikasi dan kehangatan dalam keluarga. Sehingga mereka merasa tidak diperhatikan dan akhirnya melakukan perilaku yang tidak baik ke orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana parenting orang tua kepada anak remajanya yang menjadi pelaku klitih dan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhinya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan teknik snowball sampling, di mana subjek penelitian ini adalah tiga orangtua dan tiga anak pelaku Klitih. Penggalian data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, parenting orangtua masih sama pada umumnya yang terdiri dari tiga aspek yaitu kehangatan, pengaturan dan komunikasi. Namun ketiganya tidak terlalu baik dikarenakan kesibukkan orangtua di luar yang mengakibatkan kurangnya waktu bersama keluarga terutama untuk anak-anak walaupun orangtua yang berpendidikan tidak menjamin baik pola asuhnya. Disisi lain, sikap spiritual orangtua dalam membentuk religiusitas dengan cara beribadah masih kurang sehingga parenting tak didasari dengan hal itu. Kedua, faktor yang mempengaruhi parenting orangtua dikarenakan status ekonomi yang menuntut kedua orangtua harus mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, dimana istri meminta izin untuk bekerja. Selanjutnya, pekerjaan orangtua yang terlalu sibuk, hal ini bukan berarti mereka tidak mau melainkan karena tuntutan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota polisi, karyawan toko swalayan dan bahkan sebagai anggota DPR RI sehingga menyerahkan tugas pengasuhan kepada kakaknya. Padahal seorang anak sangat membutuhkan peran orangtua dalam mengasuh apalagi umur mereka yang masih belasan tahun sehingga orangtua sangat penting selalu ada rumah.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item