STRUKTUR SIMETRIS DALAM KELOMPOK SURAH INTI (Studi atas Konsep Koherensi Raymond Farrin terhadap QS. 50-56)

Anisah Dwi Lestari P, NIM. 17105031003 (2021) STRUKTUR SIMETRIS DALAM KELOMPOK SURAH INTI (Studi atas Konsep Koherensi Raymond Farrin terhadap QS. 50-56). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (STRUKTUR SIMETRIS DALAM KELOMPOK SURAH INTI (Studi atas Konsep Koherensi Raymond Farrin terhadap QS. 50-56)) 17105031003_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (STRUKTUR SIMETRIS DALAM KELOMPOK SURAH INTI (Studi atas Konsep Koherensi Raymond Farrin terhadap QS. 50-56)) 17105031003_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (7MB)

Abstract

Apabila dikelompokkan, perdebatan struktural al-Qur’an masa kini setidaknya bermuara pada asumsi bahwa susunan al-Qur’an tidak runtut secara kronologis dan tematis. Hal ini membentuk skeptisisme dan konklusi bahwa susunan al-Qur’an tidak mencirikan kitab suci. Memperhatikan kondisi demikian, para sarjana al-Qur’an berlomba-lomba menelurkan gagasan untuk membaca keunikan susunan tersebut. Ketika para sarjana Timur mengaplikasikan penafsiran model tematik, para sarjana Barat cenderung mendekati al-Qur’an melalui sastra. Pascatahun 1980, pendekatan sastra mulai populer dikolaborasikan dengan konsep koherensi dalam ‘ulu>m al-Qur’a>n yang disebut muna>sabah. Digawangi Angelika Neuwrith, gagasan ini kemudian dikembangkan Neal Robinson, Michel Cuypers dan Carl Ernest. Raymond Farrin, seorang pakar sastra Arab klasik, juga mencoba mengelaborasi dan mengolaborasikan dua konsep tersebut. Farrin berpijak pada konsep pasangan surah milik Ami>n Ah{san Is{la>h{i (w. 1997) dan hukum simetris milik Michel Cuypers. Melalui teori yang disebut struktur simetris ini, Farrin sampai pada kesimpulan bahwa komponen-komponen al-Qur’an saling berkorespondensi melalui tiga prinsip berupa kesatuan surah (the chapter as unity), pasangan surah (chapter pairs) dan kelompok surah (chapter groups). Penelitian ini mengajukan pertanyaan terkait aplikasi struktur simetris dalam kelompok surah Qa>f sampai Wa>qi’ah, yang selanjutnya disebut kelompok surah inti dan bagaimana posisinya ditinjau dari tipologi pemikiran mufasir kontemporer. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitis bersumber pada data kepustakaan (library research). Sumber primer penelitian ini adalah karya Farrin yaitu Structure and Qur’anic Interpretation: A Study of Symmetry and Coherence in Islam’s Holy Text. Data-data terkait Farrin, pemikiran, konsep serta aplikasi teorinya dalam menginterpretasikan al-Qur’an didokumentasikan dan kemudian dianalisis melalui teori munasabah dan dipetakan melalui tipologi pemikiran mufasir. Hasil penelitian ini menunjukkan pembagian Farrin terhadap struktur al-Qur’an dalam tiga bagian berupa prolog (Q. 1), isi (Q. 2-112) dan epilog (Q. 113-114) dengan titik tengah berada pada surah inti (Q. 50-56). Kelompok surah inti secara tematis mengangkat pembahasan eskatologis dan karakter dasar ketuhanan berupa ketegasan (awesomeness) dan kasih sayang (mercy). Korespondensi antar bagian ditunjukkan melalui keterikatan frasa dan makna, tema serta konteks. Sementara dari segi tipologi pemikiran, karakter pemikiran Farrin secara dominan tergolong dalam aliran sanguine, interpretatif dan quasi-objektivis tradisionalis.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item