PENERAPAN ASAS PEMISAHAN HORIZONTAL DALAM JUAL BELI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS PRAKTIK JUAL BELI TANAH TANPA POHON JATI YANG BERADA DI ATASNYA DI DESA KARANGASEM, KEC. KUTOREJO, KAB. MOJOKERTO)

Ahmad Budi Lakuanine, S.H., NIM.: 19203010002 (2021) PENERAPAN ASAS PEMISAHAN HORIZONTAL DALAM JUAL BELI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS PRAKTIK JUAL BELI TANAH TANPA POHON JATI YANG BERADA DI ATASNYA DI DESA KARANGASEM, KEC. KUTOREJO, KAB. MOJOKERTO). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENERAPAN ASAS PEMISAHAN HORIZONTAL DALAM JUAL BELI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS PRAKTIK JUAL BELI TANAH TANPA POHON JATI YANG BERADA DI ATASNYA DI DESA KARANGASEM, KEC. KUTOREJO, KAB. MOJOKERTO)) 19203010002_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PENERAPAN ASAS PEMISAHAN HORIZONTAL DALAM JUAL BELI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS PRAKTIK JUAL BELI TANAH TANPA POHON JATI YANG BERADA DI ATASNYA DI DESA KARANGASEM, KEC. KUTOREJO, KAB. MOJOKERTO)) 19203010002_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Asas pemisahan horizontal merupakan sebuah asas yang menyatakan bahwa bangunan dan tanaman yang berada di atas tanah bukan merupakan bagian dari tanah. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA), asas pemisahan berlaku pada (1) hak guna usaha, (2) hak guna bangunan, (3) hak pakai, dan (4) hak sewa untuk bangunan. Namun, praktik yang terjadi di masyarakat berbeda dengan ketentuan yang ada dalam UUPA tersebut. Seperti yang telah terjadi di Desa Karangasem, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto terdapat praktik jual beli tanah tanpa menjual pohon jati yang berada di atasnya. Sehingga terdapat permasalahan yang muncul yaitu pembeli tanah tidak dapat mengelola tanah yang ia beli secara sempurna dikarenakan adanya hak orang lain yang melekat pada tanah tersebut, tanpa batas waktu yang telah ditentukan. Hukum Islam menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Selain itu, juga terdapat asas kemaslahatan dalam akad yang bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan bagi para pihak dan tidak boleh menimbulkan kerugian atau keadaan yang memberatkan. Penelitian ini secara spesifik mengkaji mengapa pohon jati yang berada di atas tanah tidak diikutsertakan, serta bagaimana ketentuan hukumnya dalam hukum Islam (akad). Penelitian ini bertujuan untuk memahami praktik jual beli tanah tanpa pohon jati yang berada di atasnya yang terjadi di masyarakat sekaligus meninjau praktik tersebut menggunakan hukum Islam dari segi akad. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan normatif. Sumber data penelitian yang digunakan ialah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah teknik wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak diikutsetakannya pohon jati yang berada di atasnya disebabkan karena pohon tersebut bukan milik penjual melainkan milik orang lain. Mengingat tanah tersebut diberikan kepada orang lain kemudian oleh orang tersebut dikembalikan dengan meninggalkan pohon jati, kemudian tanah tersebut oleh penjual dijual kepada pembeli. Praktik jual beli tanah tanpa pohon jati yang berada di atasnya menurut hukum Islam atau teori akad termasuk akad fasid. Hal ini dikarenakan terdapat kerugian dalam penyerahan objek akad yang disebabkan adanya pohon jati yang berada di atas tanah yang mengakibatkan pembeli tanah tidak dapat menguasai tanah tersebut secara sempurna.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item