PEMBERIAN WASIAT WAJIBAH TERHADAP ANAK ANGKAT YANG DI ASUH SEJAK LAHIR (STUDI KASUS KOTA TANJUNGBALAI, SUMATERA UTARA)

Rezkia Zahara Lubis, S.H., NM.: 19203010023 (2021) PEMBERIAN WASIAT WAJIBAH TERHADAP ANAK ANGKAT YANG DI ASUH SEJAK LAHIR (STUDI KASUS KOTA TANJUNGBALAI, SUMATERA UTARA). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PEMBERIAN WASIAT WAJIBAH TERHADAP ANAK ANGKAT YANG DI ASUH SEJAK LAHIR (STUDI KASUS KOTA TANJUNGBALAI, SUMATERA UTARA)) 19203010023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (PEMBERIAN WASIAT WAJIBAH TERHADAP ANAK ANGKAT YANG DI ASUH SEJAK LAHIR (STUDI KASUS KOTA TANJUNGBALAI, SUMATERA UTARA)) 19203010023_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kota Tanjungbalai yang terletak di wilayah pesisir pantai Timur Sumatera Utara yang terdiri dari enam Kecamatan yakni Kec. Datuk Bandar, Kec. Datuk Bandar Timur, Kec.Tanjungbalai Selatan, Kec. Tanjungbalai Utara, Kec. Sei Tualang Raso dan Kec. Teluk Nibung. Sebagian penduduknya bekerja sebagai nelayan yang memiliki penghasilan yang tidak menetap, persoalan ini membuat mereka tidak mampu mengasuh atau mengurus anak lalu diberikan kepada orang lain atau saudara untuk dijadikan sebagai anak angkat. Anak angkat yang di asuh dari lahir hingga dewasa di masyarakat Kota Tanjungbalai pemberian wasiat wajibah jumlah pembagian hartanya berdasarkan keinginan orang tua angkat yang jika dihitung melebihi dari sepertiga harta, dengan alasan memberi lebih kepada anak angkat karena kedekatan hubungan, demi keberlangsungan hidup, kesanggupan memberikan wasiat wajibah, kebutuhan anak angkat dan tidak mempunyai keturunan. Meskipun disebutkan dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 209 Ayat (2) bahwa jumlahnya tidak melebihi dari sepertiga harta namun masyarakat Kota Tanjungbalai tidak semua mengetahui maupun memberikan wasiat wajibah sesuai ketentuan tersebut dan masih tetap pada pemberian yang mereka laksanakan berdasarkan keinginan atau keputusan orang tua angkatnya, dengan ucapan orang tua angkat melalui wasiat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan instrumen penelitian lapangan di Kota Tanjungbalai dengan beberapa kecamatan dan di dapat langsung dari masyarakat yang bersangkutan maupun tokoh masyarakat. Selain itu, sumber lain merupakan kitab, buku dan jurnal yang membahas terkait wasiat wajibah dalam anak angkat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi hukum dengan tiga cara yang dapat dimanfaatkan guna menganalisis alasan keberlakuan hingga sebab munculnya hukum pada ranah kajian sosiologi hukum. Pertama, ontologis dengan esensi dari implementasi hukum yang ada dan berkembang di masyarakat. Kedua, epistimologis terdapat cara mengetahui sejarah dan dasar hukum, dan yang ketiga, aksiologis yaitu suatu cara untuk mengetahui keberadaan hukum yang tumbuh pada masyarakat. Pada penelitian ini penulis menemukan hasil bahwa masyarakat Kota Tanjungbalai dalam memberikan wasiat wajibah lebih dari sepertiga, berdasarkan keinginan dan kemauan dari orang tua angkatnya, hal ini tidak sesuai dengan KHI. Sementara, dari kajian sosiologi hukum mengenai penelitian ini terdapat realitas sosial yang dianggap penting oleh orang tua angkat kepada anak angkatnya. Sedangkan dalam KHI mensyaratkan bahwa dalam pembagian harta peninggalan kepada anak angkat dapat dilakukan dengan wasiat, dan wasiat tersebut dilakukan dengan kadar harta sebanyak-banyaknya adalah 1/3 dari harta peninggalan. Akan tetapi fenomena yang terjadi di masyarakat Tanjungbalai berbeda dengan apa yang disebutkan dalam KHI untuk dilaksanakan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item