ORANG-ORANG YANG LALAI (GAFILŪN) DALAM AL-QUR’AN (STUDI TEMATIK AL-QUR’AN)

Durrotun Nashihah, NIM.12530087 (2019) ORANG-ORANG YANG LALAI (GAFILŪN) DALAM AL-QUR’AN (STUDI TEMATIK AL-QUR’AN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ORANG-ORANG YANG LALAI (GAFILŪN) DALAM AL-QUR’AN (STUDI TEMATIK AL-QUR’AN))
12530087_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (ORANG-ORANG YANG LALAI (GAFILŪN) DALAM AL-QUR’AN (STUDI TEMATIK AL-QUR’AN))
12530087_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Pokok penelitian ini mencoba untuk mencari pemaknaan terhadap kata gafilūn dalam Al-Qur’an termasuk isim jama’ muannatsya yaitu gafilᾱt yang di dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 17 kali, dengan rincian lafadz gafilūn dalam bentuk jama’ mudzakar salim tingkah rofa’ sebanyak 9 kali, lafadz gafilin dalam bentuk jama’ mudzakar salim tingkah nashob dan jer sebanyak 7 kali sedangkan lafadz gafilᾱt dalam bentuk jama’muannats salim tingkah nashob sebanyak 1 kali. Dalam penelitian ini dijelaskan berbagai macam ciri-ciri orang yang lalai dengan berbagai macam sebab, di antaranya adalah disebabkan sedikitnya kewaspadaan dan perhatian manusia dalam urusan dengan penciptaNya. Disebutkan dalam surat An-Nahl ayat 107-108 bahwasannya Allah tidak memberi petunjuk kepada hati orang-orang yang lalai dan tidak meneguhkan hati kepada agama yang benar karena Allah telah mengunci mati hati mereka sehingga menyebabkan mereka tidak dapat memahami apapun yang sebenarnya memiliki manfaat yang besar untuk mereka, Allah telah menutup pendengaran dan pandangan mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar dan melihat segala bukti tanda-tanda kekuasaan Allah. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwasannya gafilūn merupakan isim jama’ mudzakar salim dari lafadz gafala yagfulu gufulan wa gaflatan yang menujukkan makna sifat lalai dan orang-orang yang lalai. Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana makna lafadz gafilūn di dalam Al-Qur’an baik teknik penggunaan maupun teknik penguraiannya dalam judul terkait. Dengan mengedepankan penelitian kepustakaan yang menampung data primer berupa Al-Qur’an sebagai sumber utama serta data sekunder berupa kitab-kitab tafsir di antaranya Tafsir Al-Mishbah, Tafsir Al-Maraghi, dan Tafsir Fi Ẓilalil Qur’an maupun referensi yang berkaitan. Judul ini dibedah dengan metode penafsiran tematik yang dicetuskan oleh Abu Al-Hayy Al-Farmawi, dari metode tersebut penulis menemukan beberapa kesimpulan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan di atas. Antara lain, pertama ayat-ayat yang menyebutkan lafadz gafilūn sebanyak 17 ayat, kedua di dalam Al-Qur’an makna gafilūn adalah orang-orang yang lalai, orang-orang yang tidak peduli kepada Allah, dirinya sendiri dan lingkungannya. Ketiga, cara menjaga diri agar tidak termasuk golongan orang-orang yang lalai adalah dengan bertaubat kemudian berdzikir dan secara istiqomah melakukan amal kebaikan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Durrotun Nashihah
Uncontrolled Keywords: lalai, orang-orang yang lalai, tafsir tematik
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 28 Jan 2022 15:12
Last Modified: 28 Jan 2022 15:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49016

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum