KISAH NABI ZAKARIYA DALAM AL-QUR’AN (PENDEKATAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)

Rizal Faturohman Purnama, NIM.: 14530008 (2019) KISAH NABI ZAKARIYA DALAM AL-QUR’AN (PENDEKATAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KISAH NABI ZAKARIYA DALAM AL-QUR’AN (PENDEKATAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES))
14530008_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA1.pdf - Published Version

Download (9MB) | Preview
[img] Text (KISAH NABI ZAKARIYA DALAM AL-QUR’AN (PENDEKATAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES))
14530008_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Kisah Zakariya dalam al-Qur’an merupakan kisah yang perlu dikaji karena kisah ini memiliki tanda-tanda yang perlu dipecahkan. Tanda-tanda tersebut seperti tanda Zakariya berdoa memohon seorang anak. Selain itu, dalam kisah Zakariya terdapat banyak pengulangan peristiwa, tetapi dengan struktur berbeda. Istri Zakariya diceritakan sebagai seorang yang mandul (tidak bisa melahirkan), padahal istri seorang Nabi. Fakta-fakta tersebut tidak cukup dianalisis hanya berhenti pada tatanan bahasa. Fakta-fakta tersebut akan lebih terlihat pesannya jika dikaji melalui analisis mitos agar terungkap makna konotasi atau signifikansinya. Oleh karena itu, kisah Zakariya ini sangat tepat apabila dikaji dengan menggunakan semiotika. Semiotika digunakan sebagai salah satu metode kritik sastra, tidak terkecuali semiotika Roland Barthes. Barthes pernah mengaplikasikan semiotikanya untuk menganalisis teks satra atau keagamaan. Akan tetapi ia berhenti pada tahapan analisis struktural teks dengan mengindentifikasi tanda-tanda yang dikandung teks. Metode ini pernah ia aplikasikan pada novel Sarrasine dan Kitab Kejadian 32: 23-33. Walaupun demikian, semiotika Barthes terutma tatanan keduanya sangan relevan untuk dijadikan alat analisis teks sastra sebagai penyempurna metode struktural murni. Tanda-tanda yang terdapat dalam teks diberi pemaknaan lebih jauh sesuai interpretasi pembaca untuk diungkap signifikansinya. Signifikansi ini akan menjadi pesan yang berlaku universal. Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti truktur teks yang terdapat dari kisah Nabi Zakariya, serta menggali lebih jauh bagaimana signifikansi dari kisah Nabi Zakariya dalam al-Qur’an jika dikaji melalui pendekatan semiotika Roland Barthes. Penulis membagi kisah Zakariya menjadi tiga struktur teks. Pertama, Nabi Zakariya mendambakan seorang anak. Kedua, doa Nabi Zakariya dikabulkan. Ketiga, Nabi Zakariya bisu. Setiap struktur teks dianalisis melalui metode struktural untuk mendapatkan makna objektif dari teks tersebut. Pada tahap ini konversi bahasa sangat berperan. Teks dimaknai hanya sebatas apa yang diinformasikan dalam struktur teks. Selanjutnya, teks yang sudah mendapatkan arti dianalisis secara mitos dengan memperhatikan konvensi satra dan tanda-tanda yang terdapat dalam teks untuk menggali makna atau signifikansi. Berdasarkan analisis ini, kisah Zakariya mempunyai beberapa signifikansi di antaranya sikap peduli terhadap umat, tidak mencerutakan aib orang lain, sifat kepemimpinan, bertanggung jawab, berfikir fisioner, sabar dan sungguh-sungguh dalam verdoa, istiqomah untuk mencapai sesuatu, selalu menjalankan kebaikan tanpa henti. Selain itu, kisah Zakariya juga mengajarkan nilai-nilai positif yakni dakwah, etika, kesabaran dan sungguh-sungguh dalam berdoa, bukti kekuasaan Allah, kemampuan memproteksi diri.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Lien Iffah Naf'atu Fina, M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Roland Barthes; kisah AL-Quran; cerita
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Tafsir Al-Qur'an > Kisah dalam Al-Qur'an
Kesusastraan Arab > Semiotika
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya edt
Date Deposited: 16 Feb 2022 14:52
Last Modified: 16 Feb 2022 14:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49029

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum