NASIONALISME DAN CITIZENSHIP DALAM TAFSIR NUSANTARA: STUDI TEMATIK-KOMPARATIF KITAB TAFSIR AL-AZHAR DAN AL-MISHBAH

Akhmad Roja Badrus Zaman, NIM.: 19200010166 (2021) NASIONALISME DAN CITIZENSHIP DALAM TAFSIR NUSANTARA: STUDI TEMATIK-KOMPARATIF KITAB TAFSIR AL-AZHAR DAN AL-MISHBAH. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (NASIONALISME DAN CITIZENSHIP DALAM TAFSIR NUSANTARA: STUDI TEMATIK-KOMPARATIF KITAB TAFSIR AL-AZHAR DAN AL-MISHBAH)
19200010166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (NASIONALISME DAN CITIZENSHIP DALAM TAFSIR NUSANTARA: STUDI TEMATIK-KOMPARATIF KITAB TAFSIR AL-AZHAR DAN AL-MISHBAH)
19200010166_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini menjelaskan penafsiran ayat-ayat nasionalisme dan citizenship dalam Tafsir Al-Azhar dan Al-Mishbah. Penelitian ini dirancang dengan metode kualitatif dan termasuk dalam penelitian pustaka atau library research. Sumber data primer penelitian ini adalah penafsiran Hamka terhadap ayat-ayat nasionalisme dan citizenship dalam Tafsir Al-Azhar dan penafsiran Shihab terhadap ayat-ayat nasionalisme dan citizenship dalam Tafsir Al-Mishbah. Adapun sumber data sekundernya adalah literatur lainnya, baik berupa jurnal ilmiah, buku, dan lain sebagainya yang masih berkaitan dengan kajian yang penulis lakukan. Analisis yang digunakan peneliti adalah dengan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa, pertama, bagi Hamka, ayat-ayat nasionalisme dalam Alquran memuat beberapa nilai prinsipil. Nilai-nilai tersebut antara lain: rasa tanggung jawab, pluralisme, gotong-royong, dan amanah. Adapun Shihab, menafsirkan nilai-nilai nasionalisme yang terdapat dalam Alquran antara lain: mencintai negara, kesadaran akan adanya otoritas pemimpin, persamaan dan kesatuan bangsa, menjaga stabilitas keamanan, musyawarah, menghargai perbedaan, dan adanya kepastian hukum. Kedua , terkait ayat-ayat citizenship (kewarganegaraan) dalam tatanan nation state—yakni pemimpin non-muslim, QS. Al-Maidah: 51 dan kebebasan beragama, QS. Al- Baqarah: 256, Hamka secara tegas menolak kepemimpinan—kepala daerah maupun negara, oleh mereka yang beragama di luar Islam. Sedangkan Shihab menerima kepemimpinan non-muslim. Adapun terkait kebebasan beragama, Hamka dan Shihab menegaskan akan ketidakbolehan pemaksaan agama terhadap orang lain., Dalam menafsirkan ayat-ayat citizenship —tema kebebasan beragama, Hamka dan Shihab terjebak pada cara berpikir inward looking (melihat ke dalam) yang pada tataran selanjutnya seolah menegaskan akan adanya kontruk mental konservatisme dalam tatanan negara-bangsa Indonesia.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Moch. Nur Ichwan, S.Ag., M.A.
Uncontrolled Keywords: Nasionalisme, Citizenship , Tafsir Al-Azhar, Tafsir Al-Mishbah
Subjects: al Qur'an > Hermeneutika Al Qur'an
Nasionalisme
Tafsir Al-Qur'an > Tafsir Al Qur'an - Metode
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hermeneutika Al Qur'an
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 02 Feb 2022 11:28
Last Modified: 02 Feb 2022 11:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49064

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum