YANG TETAP DAN YANG BERUBAH DALAM REALITAS ARAB-ISLAM (Studi Terhadap Pemikiran Adonis/‘Ali Ahmad Sa‘id)

Moh. Kanif Anwari, NIM.12300016014 (2019) YANG TETAP DAN YANG BERUBAH DALAM REALITAS ARAB-ISLAM (Studi Terhadap Pemikiran Adonis/‘Ali Ahmad Sa‘id). Doctoral thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (YANG TETAP DAN YANG BERUBAH DALAM REALITAS ARAB-ISLAM (Studi Terhadap Pemikiran Adonis/‘Ali> Ah}mad Sa‘id)) 12300016014_BAB_I_VI_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (16MB) | Preview
	Text (YANG TETAP DAN YANG BERUBAH DALAM REALITAS ARAB-ISLAM (Studi Terhadap Pemikiran Adonis/‘Ali> Ah}mad Sa‘id)) 12300016014_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (9MB)

Abstract

Disertasi ini akan mengemukakan pemikiran keislaman Adonis dengan menampilkan data-data yang terkait dengan cara pandang manusia Arab-Islam terhadap realitas masa lalu dan kaitannya dengan realitas kekinian yang temporal berupa tulisan, pernyataan, dan sikap terhadap hubungan dua realitas tersebut. Disertasi ini bertujuan memberikan gambaran tentang pemikiran Arab-Islam secara umum dan puisi Arab secara khusus, menjelaskan pemikiran Adonis yang sering dianggap kontroversial dan memberikan wawasan cara pandang baru terhadap teks-teks keagamaan pada umumnya agar memberikan solusi dalam kehidupan nyata. Persoalan yang akan dibahas dalam disertasi ini adalah mengapa Adonis menggunakan puisi sebagai titik tolak pemikiran keislamannya dan bagaimanakah formulasi pemikiran keislamanya serta apa signifikansi pemikiran keislamanya bagi umat Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah baru (New Historicism) atau puisi budaya (Cultural Poetic) yang berangkat dari asumsibahwa teks itu merupakan karya otonom yang mengandung banyak interpretasi. Disertasi ini akan menggunakan juga teori Fernand Braudel yang membagi sejarah menjadi tiga periode, yaitu structure – longue duree (waktu geologis), conjonture – moyenne duree (waktu social), dan evenement– courte duree (waktu individual). Dari seluruh pembahasan disertasi ini dapat disimpulkan bahwa: Pertama, puisi pra-Islam itu lekat dengan kultur tradisional dan persoalan relijius bangsa Arab pada satu sisi, dan menjadi karya yang lekat dengan kultur modern dan realitas kehidupan sehari-hari mereka, pada sisi lain. Kedua, formulasi pemikiran Adonis manakala disusun berdasarkan tiga tingkat progresifitasnya menjadi: 1) bagian yang sulit/lamban berubah, s\awa>bit; 3) bagian yang mudah/cepat berubah, mutah}awwil; dan di antara keduanya, 2) bagian tengah, merupakan penghubung bagian pertama dan ketiga sehingga bagian ini tingkat progresifitasnya sedang, tidak lambat sekaligus tidak cepat. Ketiga, signifikansi pemikiran Adonis bagi umat Islam, kuhususnya, adalah menumbuhkan kesadaran untuk menghargai tradisi atau budaya asli mereka sendiri pada, setidaknya, empat level: 1) teologis, memisahkan Tuhan dari manusia dan melihat xiii konsep keagamaan tentang Tuhan sebagai sumber, poros, dan sekaligus akhir segala sesuatu; 2) psikologis, keterkaitan dengan apa yang telah diketahui dan menolak pada apa yang tidak diketahui; 3) ekspresi dan bahasa, memisahkan antara ide dan pengungkapan, dan 4) perkembangan kebudayaan, mengandaikan terjadinya kontradiksi antara Arab dan modernitas karena, bagi bangsa Arab, sesuatu yang klasik dan telah diketahui menjadi sumber bagi seluruh nilai individu, sosial, dan segala hal yang mengatur hubungannya dengan dunia. Modernitas oleh karenanya terletak pada kreatifitas dan inovasi yang ditolak bangsa Arab, karena mereka menolak keraguan, eksperimentasi, kebebasan pengkajian yang mutlak dan penjelajahan mengesplorasi sesuatu yang tidak diketahui.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item