PENGARUH PENGALAMAN PLURALITAS AGAMA DALAM TAFSIR AL-QUR’AN BERBAHASA INDONESIA ABAD KE-20 (TELAAH AYAT-AYAT HUBUNGAN AGAMA-AGAMA)

Luqman Hakim, NIM. 14531015 (2019) PENGARUH PENGALAMAN PLURALITAS AGAMA DALAM TAFSIR AL-QUR’AN BERBAHASA INDONESIA ABAD KE-20 (TELAAH AYAT-AYAT HUBUNGAN AGAMA-AGAMA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENGARUH PENGALAMAN PLURALITAS AGAMA DALAM TAFSIR AL-QUR’AN BERBAHASA INDONESIA ABAD KE-20 (TELAAH AYAT-AYAT HUBUNGAN AGAMA-AGAMA))
14531015_ PRA BAB_BAB I_BAB V DAN DAFTAR PUSTAKA - Copy.pdf - Published Version

Download (11MB) | Preview
[img] Text (PENGARUH PENGALAMAN PLURALITAS AGAMA DALAM TAFSIR AL-QUR’AN BERBAHASA INDONESIA ABAD KE-20 (TELAAH AYAT-AYAT HUBUNGAN AGAMA-AGAMA))
14531015_ BAB II_BAB III DAN BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Sepanjang abad ke-20, masyarakat Indonesia mengalami lima kali berganti kepemimpinan, mulai dari Kolonial Belanda, masa pendudukan Jepang, kepemimpinan Soekarno, hingga Orde Baru yang meledak karena reformasi. Sepanjang masa tersebut pengalaman pluralitas agama berupa perjumpaan antar agama mengalami pasang surut. Mulai perjumpaan yang positif, negatif, produktif, kontra produktif, bahkan destruktif menjadi pengalaman khas umat muslim di Indonesia, tak terkecuali para mufasirnya. Dengan pengalaman pluralitas agama-agama yang merentang itu, adakah pengalaman tersebut masuk mempengaruhi penafsiran para mufasir? Pertanyaan ini berdasar pada asumsi bahwa pengalaman merupakan unsur khas yang tidak dapat dihilangkan ketika seseorang melakukan interpretasi terhadap al-Qur’an. Selain itu dalam sejarahnya, kitab tafsir seringkali menjadi medium menyampaikan gagasan atau respon atas pengalaman tertentu. Asumsi kedua ini juga mengantarkan pada pertanyaan tentang tipologi pandangan teologis mufasir terhadap penafsiran ayat-ayat hubungan agama-agama. Kedua pertanyaan ini penting sebagai upaya memperlihatkan seberapa besar dinamika di Indonesia turut ambil bagian dalam mempengaruhi hasil penafsiran. Dalam usahanya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, penulis menggunakan pendekatan tipologi pandangan teologis. Dengan metode diskriptif dan analitis, penulis terlebih dahulu membeberkan pengalaman perjumpaan agama-agama yang terjadi sepanjang abad 20 ini. Kemudian penulis menampilkan penafsiran-penafsiran mufasir Indonesia terhadap ayat-ayat hubungan agama-agama mengikuti babakan sejarah di atas. Penafsiran yang ditampilkan berupa lima ayat untuk kitab tafsir tahlili. Ayat-ayat tersebut ialah QS. al-Baqarah (2):62, al-Maidah (5): 69, al-H>{ajj (22): 17, Ali Imra>n (3): 19 dan 85. Sedangkan untuk tafsir maudhui, penulis langsung menuju tema-tema terkait hubungan agama-agama. Setelah itu penulis berusaha untuk mengelompokkan hasil penafsiran para mufasir ke dalam trilogi pandangan teologis. Terakhir, dengan pendekatan sinkronikdiakronik, penulis mencandra keterpengaruhan hasil penafsiran dari pengalaman perjumpaan agama-agama tersebut. Berdasarkan analisis tipologis tentang pandangan teologis, penulis menemukan ayat-ayat hubungan agama-agama ditafsirkan secara eksklusif dalam kitab tafsir yang ditulis oleh Mahmud Yunus, Ahmad Hassan, Oemar Bakry, dan Quraish Shihab melalui Al-Mishbah. Sedangkan Hasbi Ash-Shiddieqy dan Tafsir Depag yang mendekatkannya kepada inklusivisme. Lalu Dawam Rahardjo dan Quraish Shihab melalui Wawasan Al- Qur’an memaknai ayat-ayat itu dengan perspektif pluralis. Kemudian dilihat dari keterkaitannya dengan pengalaman perjumpaan agama-agama di Indonesia, tujuh mufasir nampak merespon pengalaman itu dan sisanya tidak ditemukan indikasi kuat. Oemar Bakry dan Hasbi Ash-Shiddieqy adalah golongan mufasir yang disebut terakhir. Temuan menarik muncul dari pembacaan atas Tafsir Al-Azhar karya Hamka. Dengan eklektis, Hamka memilah argumen para mufasir sebagai rujukan untuk membangun argumen dan visi inklusif-pluralisnya. Berkaitan dengan pengalaman pluralitas agama, Hamka yang pernah menggemparkan publik Indonesia dengan mengeluarkan fatwa larangan menghadiri perayaan Natal bagi kaum muslim, justru nampak inklusif lagi pluralis dalam penafsirannya atas ayat-ayat hubungan agama-agama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Lien Iffah Naf’atu Fina M.Hum,
Uncontrolled Keywords: Ayat-ayat hubungan agama-agama, Perjumpaan agama-agama, Tafsir di Indonesia
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 07 Feb 2022 10:02
Last Modified: 07 Feb 2022 10:02
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49119

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum