KUASA DAN MORAL PANGERAN TRUNOJOYO MADURA

Moh.Romli, NIM.14510044 (2019) KUASA DAN MORAL PANGERAN TRUNOJOYO MADURA. Other thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Penelitian ini membahas tentang kuasa dan moral Pangeran Trunojoyo Madura. Sifat penelitian ini adalah historis-filosofis. Pengeran Trunojoyo 1649-1680 adalah raja Madura yang bergelar Panembahan Madratna, inisiator dan penggerak melawan Mataram dan VOC,)
14510044_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (Penelitian ini membahas tentang kuasa dan moral Pangeran Trunojoyo Madura. Sifat penelitian ini adalah historis-filosofis. Pengeran Trunojoyo 1649-1680 adalah raja Madura yang bergelar Panembahan Madratna, inisiator dan penggerak melawan Mataram dan VOC,)
14510044_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kuasa dan moral Pangeran Trunojoyo Madura. Sifat penelitian ini adalah historis-filosofis. Pengeran Trunojoyo 1649-1680 adalah raja Madura yang bergelar Panembahan Madratna, inisiator dan penggerak melawan Mataram dan VOC, dikenal dengan sebutan Perang Trunojoyo 1674-1680 M. Kegigihan dan ketangkasannya mampu menduduki keraton Mataram di Plered pada akhir bulan Juni 1677, pusat kerajaan terkuat dan terbesar di tanah Jawa. Signifikansi dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rekam jejak kekuasaan dan politik di salah satu daerah Jawa, yakni Madura. Oleh karena itu, analisis terhadap seorang raja ataupun pangeran diperlukan untuk melihat bagaimana keragaman kekuasaan dan politik raja-raja Jawa. Adapun kontroversi penyebutan apakah Pangeran Trunojoyo dikatakan pahlawan atau pemberontak tidak menjadi perhatian utama dalam penelitian ini, sebab hanya prihal pernyataan administratif, akan tetapi ghirah dan semangat perjuangannya menjadi perhatian untuk mencari titik temu dan mengungkap objektifitas sejarah. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, Pangeran Trunojoyo bergerak demi kepentingan rakyat dengan sikap melawan kekuasaan mutlak Mataram yang bekerjasama dengan VOC, karena kondisi pada saat itu Amangkurat I selaku raja tidak mengindahkan kepentingan rakyat dan selalu memikirkan kepentingan pribadinya semata. Kedua, prilaku politik Pangeran Trunojoyo adalah upaya mengembalikan nilai-nilai leluhur yang tertuang dalam konsep kekuasaan raja-raja Jawa atau konsep keagungbinataraan. Ketiga, Pangeran Trunojoyo menolak Mataram bekerjasama dengan VOC, sebab VOC dianggap sebagai benalu yang akan membunuh kerajaan dari dalam, penolakan tersebut terbukti ketika Trunojoyo terbunuh diadakan perjanjian Gianti pada tanggal 13 Februari 1755 yang menetapkan kerajaan Mataram dipecah menjadi dua bagian yaitu Surakarta dan Yogyakarta. VOC berubah menjadi pemerintah Belanda dan memegang kendali Jawa, adapun Mataram dipecah menjadi kerajaan kecil yang tidak berdaulat.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Mutiullah, S.Fil.I, M. Hum.
Uncontrolled Keywords: Kuasa dan Moral , Pangeran Trunojoyo Madura
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 07 Feb 2022 14:37
Last Modified: 07 Feb 2022 14:44
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49127

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum