SEJARAH DAN KONSEP AJARAN AGAMA PARMALIM DI KAMPUNGMUDIK

Pardianto Sinaga, NIM. 13520031 (2019) SEJARAH DAN KONSEP AJARAN AGAMA PARMALIM DI KAMPUNGMUDIK. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SEJARAH DAN KONSEP AJARAN AGAMA PARMALIM DI KAMPUNGMUDIK)
13520031_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (SEJARAH DAN KONSEP AJARAN AGAMA PARMALIM DI KAMPUNGMUDIK)
13520031_BAB-II_SAMPAI_BAB-IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Agama Parmalim merupakan agama hasil dari warisan turun temurun oleh nenek moyang Batak itu sendiri, yang mana agama Parmalim ini merupakan hasil ciptaan adat, dan dalam tradisi adat Batak itu sangat kental sekali sehingga sangat menghormati terhadap nenek moyangnya, adapun agama Parmalim merupakan warisan yang sulit di tinggalkan bahkan sudah menjadi identitas buat mereka meski di kolom KTP harus kosong karena belum diterima Pemerintah untuk dinyatakan menjadi sebuah agama. Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi dan antropologi teorinya meminjam metode Cliiford James Gertz dan Herbert Blumer. Hal ini dapat dimaklumi mengingat agama kerap dipersepsi sebagai kebenaran tunggal yang datang dari Tuhan, bersifat pasti dan mutlak, pada saat yang sama fakta sejarah juga menunjukkan bahwa agama tidak dapat dilepaskan dari daya kreativitas manusia yang dengan sendirinya masuk pada wilayah budaya. Hasil penelitian menunjukan munculnya agama Parmalim merupakan lanjutan dari kepercayaan nenek moyang yang melawan penjajah komunis Belanda yang dianggap merusak nilai-nilai budaya Batak itu sendiri, hal ini yang prakarsai oleh Sisingamangaraja XII langsung pada tahun 1870 M, dan pada masa penjajahan hingga sekarang Parmalim masih eksis termasuk di Kampungmudik dan tidak ada bergeser dari ajarannya, meski begitu banyak tantangan yang dihadapinya. Kalua dilihat dari segi pergaulan sehari-hari Parmalim lebih dekat dengan orang islam sehingga mereka sering disebut dengan istilah batak na jinak (batak yang jinak), sementara konsep kepercayaanya lebih mengarah kepada Animisme karena mempercayai ruh-ruh leluhur yang telah wafat dan menyembahnya, sebab Parmalim juga memiliki banyak jenis ibadah ada yang bersifat individu dan ada pula yang bersifat kolektif seperti halnya ibadah mingguan yang disebut dengan Marari Sabtu dan ibadah tahunannya Sipaha Sada dan Sipaha Lima yang dilakukan di rumah ibadah Bale Parsattian secara kolektif yang berada di pusat Hutatinggi Laguboti atau cabang lainnya seperti tempat dilakukannya penelitian ini yaitu Kampungmudik Barus, Sumatera Utara, adapun bacaan atau aturan ibadahnya bersumber dari kitab sucinya sendiri yang dinamakan dengan Pustaha Habonaron.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag. M.A
Uncontrolled Keywords: Agama Parmalim Sebagai Warisan Nenek Moyang Batak Toba
Subjects: Studi Agama Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 09 Feb 2022 11:07
Last Modified: 09 Feb 2022 11:07
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49149

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum