KISAH NABI MUSA DAN NABI KHIDIR DALAM SURAT AL-KAHFI AYAT 60-82 (STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL-MARAGHI DAN IBNU KATSIR

Hasan Nurdin, NIM . 13530150 (2019) KISAH NABI MUSA DAN NABI KHIDIR DALAM SURAT AL-KAHFI AYAT 60-82 (STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL-MARAGHI DAN IBNU KATSIR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KISAH NABI MUSA DAN NABI KHIDIR DALAM SURAT AL-KAHFI AYAT 60-82 (STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL-MARAGHI DAN IBNU KATSIR) 13530150_BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA .pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (KISAH NABI MUSA DAN NABI KHIDIR DALAM SURAT AL-KAHFI AYAT 60-82 (STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL-MARAGHI DAN IBNU KATSIR) 13530150_BAB II, III, IV .pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Kisah-kisah dalam al-Qur’an selalu menjadi hal menarik untuk didengarkan. Namun dari kisah-kisah tersebut terdapat beberapa kisah yang sulit untuk dimengerti khususnya bagi orang-orang awam yang perlu akan petunjuk dan pedoman hidup dari al-Qur’an. Seperti halnya dalam surat al-Kahfi ayat 60-82 yang menceritakan tentang pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir. Di dalamnya terdapat beberapa kejadian yang tidak bisa dimengerti dengan mudah isi dan makna dalam kisah tersebut. Dari sinilah penulis menemukan sebuah tafsir modern yang mendukung dalam penelitian ini yaitu dengan tafsir al-Maraghi karya Musthofa al-Maraghi. Tafsir al-Maraghi merupakan tafsir modern yang bercorak adabi ijtima’i yang mana dalam metodenya beliau memisahkan makna ijmali dan makna tahlili dengan maksud agar pembaca dapat memahaminya dengan mudah. Selain penulis mencoba menafsirkan Kisah Nabi Musa dan Khidir dalam surat al-Kahfi ayat 60-82 dengan tafsir al-Maraghi, penulis mencoba mengkomparasikannya dengan tafsir klasik yaitu tafsir al-Qur’an al-‘Adhim atau lebih dikenal dengan Tafsir Ibnu Katsir karya Hafidh Ibnu katsir. Hal ini dimaksudkan untuk melihat perbedaan dan persamaan penafsiran antara tafsir modern dengan tafsir klasik. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah pertama, bagaimana penafsiran al-Maraghi dan Ibnu Katsir terkait Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam surat al-Kahfi ayat 60-82?. Kedua, apa persamaan dan perbedaan penafsiran al-Maraghi dan Ibnu Katsir terkait Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam surat al-Kahfi ayat 60-82, serta apa konsep yang melatar belakangi kisah tersebut? Dalam menjawab permasalahan di atas, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan metode penyajian data secara deskriptif dan analitis. Deskriptif analitis adalah menggambarkan bagaimana kedua mufasir menafsirkan Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam Q.S. Al-Kahfi ayat 60-82. Kemudian membandingkan pendapat keduanya dalam menafsirkan kisah tersebut Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah sedikit banyak perbedaan antara penafsiran al-Maraghi dan Ibnu katsir, diantarannya dalam metode penafsiran, penjelasan tokoh-tokoh dalam kisah. Dan pengambilan riwayat/nukilan ulama terdahulu. Dan dari hasil komparasi tersebut penulis menemukan dua konsep yang melatar belakangi kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam surat al-Kahfi ayat 60-82, yaitu, pertama, konsep sami’na wa atho’na, bahwasannya Allah ingin menjelasakan bahwa seorang guru itu adalah sosok yang harus digugu dan ditiru ( dituruti dan dicontoh). Jika saja Nabi Musa menuruti apa yang dikatakan oleh Nabi Khidir dari awal sampai akhir maka dia akan mendapatkan ilmu dan manfaat serta barokah yang lebih banyak. Kemudian, kedua, konsep tawadlu, bahwasannya Allah ingin menjelaskan dalam kejadian tersebut agar kita senantiasa rendah diri dan menjauh dari sifat-sifat yang yang mengarah kepada kesombongan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item