EPISTEMOLOGI AGAMA DAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN (Studi Pemikiran Abdul Karim Soroush Menurut Para Pembacanya di Indonesia)

Ahmad Sidik Prayitno, NIM.: 16510046 (2021) EPISTEMOLOGI AGAMA DAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN (Studi Pemikiran Abdul Karim Soroush Menurut Para Pembacanya di Indonesia). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (EPISTEMOLOGI AGAMA DAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN (Studi Pemikiran Abdul Karim Soroush Menurut Para Pembacanya di Indonesia))
16510046_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (EPISTEMOLOGI AGAMA DAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN (Studi Pemikiran Abdul Karim Soroush Menurut Para Pembacanya di Indonesia))
16510046_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Realitas sosial akan “kekerasan” bernuansa agama di masyarakat adalah fenomena tidak terbantahkan, dimana hal tersebut terjadi karena terdapat persinggungan dan pergesekan antar ideologi dan keyakinan, serta sempitnya mindset umat Islam dalam mentafsirkan Islam, dengan menganggap sesuatu yang diluar teks tidak benar serta tidak memberi ruang kepada pemahaman dan penafsiran. Serta didukung dengan pandangan klasik senantiasa menyatakan bahwa bangunan fiqh telah berdiri dengan mapan, bahkan menjadi dogma. Secara tidak langsung, pra-asumsi ini mengantarkan para pemuka agama menjadi pihak dengan hak eksklusif terhadap klaim kebenaran terhadap pemahaman agama. Secara politis-terlepas dari penyempitan makna ulama menjadi lembaga eksklusif. Pada praktiknya, lembaga ulama kemudian mengalami kedekatan dengan negara dalam upaya menjaga kelanggengan penguasa dengan memanfaatkan klaim otoritas kebenaran pemahaman agama yang disandang lembaga ulama. Perselingkuhan tersebut tidak jarang meniscayakan absolutisme dan otoritarianisme dalam beragama dan bernegara, sehingga agama menjadi kaku dan seringkali ketinggalan zaman. Soroush selaku akademisi dan praktis yang terlibat pada kontemplasi Iran menawarkan paradigma baru dengan membedakan entitas agama dan pemahaman terhadap agama. Sehingga rumusan masalah yang di amibil dari penelitian ini; pertama, bagaimana kedudukan agama dan pemahaman agama menurut Abdul Karim Soroush? Kedua, bagaimana kritik epistemologi agama menurut Abdul Karim Soroush terhadap praktik keberagamaan kaum Revivalis?. Dalam menemukan jawaban tersebut maka metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berfikir deduktif. Hal ini dilakukan karena penelitian ini bersifat library research. Adapun pendekatan yang diggunakan sosio-historis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) kedudukan agama dan pemahaman agama menurut Abdul Karim Soroush merupakan kedua hal yang berbeda. Agama adalah wahyu secara hirarki mempunyai kebenaran kekal, benar, sakral dan mutlak, sedangkan pemahaman agama cenderung personal, banyak cacat, perlu diperbaiki, dan tidak bisa dijadikan sebagai legalitas kebenaran absolut. Soroush menemukan formula-solusi dengan menempatkan agama sebagai sesuatu yang haq, dan pemahaman agama sebagai sesuatu yang manusiawi dan cenderung dapat diperbaiki. 2) Kritik epistemologi agama Abdul Karim Soroush, ditujukan pada masyarakat yang mempunyai pola pemikiran dan pemahaman keagamaan Islam yang bersifat absolutely absolute. Memandang ajaran agama seluruhnya bersifat tauqīfy, unsur wahyu lebih dikedepankan ketimbang akal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Muhammad Taufik, S.Ag. M. A
Uncontrolled Keywords: Agama, Pemahaman Keagamaan, Kritik Epistemologi
Subjects: Filsafat Islam
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: H. Latief, SIP
Date Deposited: 14 Feb 2022 10:46
Last Modified: 14 Feb 2022 10:46
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49235

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum