REINTERPRETASI HADIS-HADIS IHDAD PEREMPUAN YANG DITINGGAL MATI SUAMI (Studi Ma‘anil Hadis)

Suyinah, NIM. 15550014 (2019) REINTERPRETASI HADIS-HADIS IHDAD PEREMPUAN YANG DITINGGAL MATI SUAMI (Studi Ma‘anil Hadis). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (REINTERPRETASI HADIS-HADIS IHDAD PEREMPUAN YANG DITINGGAL MATI SUAMI (Studi Ma‘anil Hadis))
15550014_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (REINTERPRETASI HADIS-HADIS IHDAD PEREMPUAN YANG DITINGGAL MATI SUAMI (Studi Ma‘anil Hadis))
15550014_BAB-II_sampai_SEBELEUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Tulisan ini membahas tentang reinterpretasi hadis-hadis ihdad perempuan yang ditinggal mati suami. Adanya kajian dimaksudkan untuk mengetahui dan mengembangkan wacana bahwa perempuan dalam Islam tidak melulu dibicarakan pada ruang subordinat. Bias gender telah mengaburkan antara peran sosial perempuan dengan halhal kodrati yang dimiliki perempuan. Ketimpangan dan pemahaman yang tidak kompherehensif mengenai hal tersebut telah membatasi ruang gerak perempuan. Tafsiran teks-teks keagamaan, diantranya hadis seringkali bias ketika berkaitan dengan perempuan, seperti ada istilah hadis- hadis misoginis (merendahkan perempuan). Dari argument tersebut, penulis merumuskan dua rumusan masalah yaitu; pertama, bagaimana pemahaman dan pemaknaan hadis tentang ihdad? Kedua, bagaimana reinterpretasi terhadap hadis-hadis ihdad? Pendekatan mensyaratkan beberapa langkah, yaitu mengumpulkan hadis-hadis yang setema, kemudian digeneralisir untuk menemukan makna spesifik dari teks (hadis) dan melihat sosio-historis dan sosio-budaya saat itu. Tujuannya untuk memperoleh idelal moral atau menggali nilai-nilai yang ada dalam hadis, kemudian dikontekstualisasikan pada realitas sekarang, sehingga dapat memberikan jawaban atas problem-problem kekinian.sepertihalnya subordinasi perempuan saat ini yang masih menjadi wacana yang terus didiskusikan, karena keadilan gender yang masih sering terjadi di sekitar kita, hal itu juga karena pemahaman terhadap teks keagamaan yang timpang sebelah, seringkali memberatkan pihak perempuan. misalnya tentang perempuan yang meimilki peran dalam dunia politik atau pengembangan ekonomi dan lain sebagainya, jika menerapkan teks hadis sesuai adanya maka akan terjadi problem, sehingga sangat penting pendekatan maanil ini dilakukan. Data primer pada penelitian ini adalah literatur-literatur hadis yang termasuk dalam al-Kutub al-Tis‘ah dan juga kitab- kitab syarh hadis. Sedangkan data sekunder adalah literatur-literatur yang berkaitan dengan pembahasan masalah ihdad secara umum. Dari Hadis-hadis yang telah diteliti, terdapat dua poin yang dapat diambil. Pertama tentang masa atau durasi ihdad. Ada batas atas empat buan sepuluh hari, dan batas bawah yakni tiga hari. Kedua tentang bentuk-bentuk xvi ihdad (larangan) bagi perempuan yang sedang ditinggal mati suami, namun larangan-laragan itu bukanlah bentuk final dari ihdad, kesemuanya merupakan contoh. Oleh karena itu bentuk ihdad tergantung kapan dimana dan siapa yang menjalaninya, namun tetap tidak boleh keluar dari tujuan dari ihdad itu sendiri.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs.Indal Abror, M.Ag,
Uncontrolled Keywords: reinterpretasi hadis-hadis ihdad, perempuan yang ditinggal mati suami
Subjects: Hadis
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 15 Feb 2022 12:06
Last Modified: 15 Feb 2022 12:06
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49267

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum