KEMATANGAN BERAGAMA JAMAAH TAREKAT NAQSYABANDIYAH DI DUSUN GEBANG, DESA WALIKUKUN, KECAMATAN WIDODAREN, KABUPATEN NGAWI

Farida Fitri Nurlaili, NIM.: 17105020021 (2021) KEMATANGAN BERAGAMA JAMAAH TAREKAT NAQSYABANDIYAH DI DUSUN GEBANG, DESA WALIKUKUN, KECAMATAN WIDODAREN, KABUPATEN NGAWI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KEMATANGAN BERAGAMA JAMAAH TAREKAT NAQSYABANDIYAH DI DUSUN GEBANG, DESA WALIKUKUN, KECAMATAN WIDODAREN, KABUPATEN NGAWI) 17105020021_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (KEMATANGAN BERAGAMA JAMAAH TAREKAT NAQSYABANDIYAH DI DUSUN GEBANG, DESA WALIKUKUN, KECAMATAN WIDODAREN, KABUPATEN NGAWI) 17105020021_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Sikap religiusitas seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti lingkungan dan pengetahuan keagamaan. kemampuan seseorang dalam memahami dan mengamplikasikan ajaran agama akan mampu mempengaruhi sikap dan prilakunya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam beragama adalah kematangan beragama. Ketika seseorang memiliki keberagamaan yang matang, ia akan mampu mengamplikasikan nilainilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari baik untuk dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Penelitian yang berjudul “Kematangan Beragama Jamaah Tarekat Naqsyabandiyyah di Gebang Walikukun” ini bertujuan untuk melihat kematangan beragama beberapa jamaah tarekat naqsyabandiiyah dan implikasi pertumbuhan keagamaan jamaah naqsyabandiyyah terhadap kematangan keberagamaan mereka. Penelitian ini keluar dari dua rumusan masalah, yaitu Pertama, bagaimana kematangan beragama jamaah tarekat naqsyabandiyyah di gebang walikukun dalam perspektif kematangan beragama menurut teori William James?, Kedua, bagaimana implikasi pertumbuhan keagamaan jamaah thariqah naqsyabandiyyah di gebang walikukun terhadap kematangan keberagamaan mereka?. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data deskripsi-kualitatif dengan prosedur reduksi data, penyajian data serta verifikasi analisis data dan penarikan kesimpulan. Pendekatan menggunakan teori Kematangan Beragama William James yang digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini antara lain: Jamaah Tarekat Naqsyabandiyah di Gebang Walikukun mempunyai kematangan beragama seperti pada teori William James antara lain: Pertama, kesadaran akan eksistensi Tuhan, jamaah menunjukkan dengan prilaku mereka yang selalu melahirkan kedamaian, ketenangan batin yang mendalam, menghindar dari keburukankeburukan hidup dan selalu berpikir positif. Kedua, meyerahkan diri pada tuhan dan terbebas dari ego, para jamaah diajari untuk selalu berserah diri kepada Tuhan agar mereka bisa menerima keputusan dari Allah sehingga mereka dijauhkan dari rasa takut dan cemas. Ketiga, muncul rasa bahagia dan kebebasan, salah satunya dengan sikap mereka yang selalu pasrah kepada Tuhan yang kemudian muncullah rasa bahagia dan kebebasan. Salah satunya dengan melihat mereka yang bisa menerima kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri mereka. Keempat perubahan emosi kearah cinta, jamaah menunjukkannnya dengan selalu mengedepankan rasa cinta terhadap sesama makhluk, sehingga mereka akan terbebas dari rasa benci, permusuhan, iri, dengki, dan sikap-sikap yang tidak menguntungkan. Sedangkan implikasi pertumbuhan keagamaan jamaah terhadap kematangan keberagamaan mereka bahwasannya jamaah tarekat naqsyabandiyyah di gebang walikukun termasuk kategori dari ciri-ciri jiwa yang sehat. Dengan melihat prilaku mereka yang selalu optimis, bahagia, terbuka, toleransi, dan mencintai segala makhluk hidup, merupakan contoh karakteristik dari perilaku jiwa yang sehat.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item