KISAH MUSA DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TEORI MAKKI-MADANI

Hendriyan Rayhan, NIM:15531008 (2019) KISAH MUSA DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TEORI MAKKI-MADANI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KISAH MUSA DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TEORI MAKKI-MADANI)
15531008_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KISAH MUSA DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TEORI MAKKI-MADANI)
15531008_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Al-Qur’an dinyatakan sebagai petunjuk bagi manusia (QS. 2: 185). Dalam konteks sejarah, al-Qur’an menjadi petunjuk dengan cara merespons situasi yang dihadapi Nabi Muhammad dari waktu ke waktu. Penurunan wahyu al-Qur’an sejalan dengan kebutuhan Nabi Muhammad. Wahyu senantiasa berhubungan dengan peristiwa, baik secara individu atau sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang koteks ketika suatu ayat diturunkan akan membantu pemahaman pesan yang terkandung dalam ayat tersebut. Teori Makki>-Madani> merupakan salah satu cara untuk mengetahui konteks ayat. Hal ini juga berlaku bagi ayat-ayat kisah, sebab pemaparan kisah dalam al-Qur’an beriringan dengan perjalanan dakwah Nabi Muhammad. Itulah urgensi penelitian mengenai kisah al- Qur’an, apalagi kisah Musa yang paling banyak diceritakan. Nama Musa pun disebutkan sebanyak 136 kali, paling banyak disebutkan di antara nabi-nabi lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan kisah Musa dengan situasi dan kondisi pada konteks historis, sehingga dapat ditemukan relevansinya dalam konteks kekinian. Kisah Musa dalam al-Qur’an ditelusuri melalui kata kunci Musa ( (هىضى untuk menemukan ayat yang memuat kisah Musa, termasuk ayat sebelum dan sesudahnya yang berkaitan. Ayat-ayat tersebut dideskripsikan dengan perspektif teori Makki>-Madani>, yaitu dengan klasifikasi periode Mekah dan periode Madinah berdasarkan susunan kronologi yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Selanjutnya dilakukan analisis mengenai keterkaitan kisah dengan konteks historis, baik periode Mekah maupun periode Madinah. Sebagai langkah kontekstualisasi, dilakukan juga analisis mengenai relevansi kisah Musa dalam konteks kekinian. Setelah melakukan identifikasi, penulis menemukan kisah Musa dalam al- Qur’an berisi beberapa fragmen pengalaman, yaitu: kelahiran Musa; melarikan diri ke Madyan; pulang ke Mesir dan mendapat wahyu; berdakwah kepada Fir’aun; Musa dan Bani Israil; Musa dan Karun; serta Musa dan Khidr. Selanjutnya analisis dengan teori Makki>-Madani> menghasilkan data bahwa penyebutan Musa pada periode Mekah dimuat dalam 27 surah dan periode Madinah dalam 7 surah. Berkenaan dengan konteks historis, penyebutan Musa pada periode Mekah dapat diklasifikasikan berbicara mengenai beberapa hal, yaitu: penegasan wahyu dan pembuktian risalah; tantangan dalam dakwah; kekuasaan Allah; serta kebinasaan orang yang mendustakan rasul dan kemenangan orang beriman. Pada periode Madinah mengenai beberapa hal, yaitu: peringatan untuk Bani Israil; peringatan bagi orang beriman agar tidak meniru Bani Israil; dan konsekuensi kenabian. Berkenaan dengan konteks kekinian, penulis mengidentifikasi bahwa kisah Musa dalam al-Qur’an relevan setidaknya bagi pendidik dan pendakwah, penguasa dan orang kaya, serta pemuda.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Prof. Dr. H. Muhammad, M.Ag,
Uncontrolled Keywords: kisah musa dalam al-qur’an,
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 15 Feb 2022 12:06
Last Modified: 15 Feb 2022 12:06
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49303

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum