AGAMA DAN KEKERASAN TINJAUAN TERHADAP KONFLIK BERAGAMA DI MALUKU

HAIRUL SANI - NIM. 95521870 , (2010) AGAMA DAN KEKERASAN TINJAUAN TERHADAP KONFLIK BERAGAMA DI MALUKU. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (AGAMA DAN KEKERASAN TINJAUAN TERHADAP KONFLIK BERAGAMA DI MALUKU)
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (369kB) | Preview
[img] Text (AGAMA DAN KEKERASAN TINJAUAN TERHADAP KONFLIK BERAGAMA DI MALUKU)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (874kB)

Abstract

Secara historis sebenarnya masyarakat Maluku khususnya masyarakat Ambon dapat menerima dan menghargai pluralitas agama, bahasa maupun etnis. Bagi masyarakat Maluku baik masjid maupun gereja adalah milik mereka bersama. Mereka bergotong royong dalam membangun dan memeliharanya. Mungkin hal ini berakar pada nilai tradisional gandong, yang arti harfiahnya adalah rahim (womb) yang melahirkan mereka bersama, meskipun berbeda agama. Loyalitas dan solidaritas antara anggota masyarakat amat mendalam. Mereka etnis yang pemaaf dan bukan pendendam. Meskipun konflik antara kelompok social sering terjadi tetapi selalu dapat di selesaikan melalui consensus cultural yang merefleksikan dialektika yang harmonis secara pola manajemen cultural. Namun kekerasan yang berbentuk di Ambon-Maluku itu sudah menjadi suatu kenyataan, dan peristiwa tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa masalah kerusuhan Maluku merupakan implikasi dari berbagai kepentingan seseorang atau sekelompok orang demi kekuasaan. Penelitian ini menggunakan mendekatan sosio-historis, dan dalam mengumpulkan data dengan melakukan kajian pada bahan-bahan kepustakaan yang berkaitan langsung dengan permasalahan, yang mana bahan-bahan kepustakaan ini merupakan sumber data primer yang menjadi acuan utama dalam penelitian. Dari penelitian ini menyimpulkan bahwa: yang menjadi factor penyebab kerusuhan Ambon-Maluku 19 Januari 1999 sampai sekarang antara lain adalah factor sejarah, factor perubahan komposisi penduduk dan kesenjangan social-ekonomi, factor politisasi birikrasi local (Islamisasi dan Kristenisasi birokrasi), factor hancurnya mekanisme tradisional (Pela Gandong), dan factor reformasi. Bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi selama kerusuhan Ambon-Maluku adalah kekerasan langsung dan kekerasan tidak langsung. div

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Drs. Chumaidi Syarif Romas 2. Drs. Rahmat Fajri
Uncontrolled Keywords: Kekerasan, Konflik
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 25 Jan 2013 17:01
Last Modified: 12 Oct 2016 14:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4954

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum