PENYESUAIAN DIRI DALAM PERILAKU BERHENTI MEROKOK DI KAWASAN BEBAS ASAP ROKOK DESA BONE-BONE, ENREKANG

Khairul Huda, S.Pd., NIM.: 19200010021 (2022) PENYESUAIAN DIRI DALAM PERILAKU BERHENTI MEROKOK DI KAWASAN BEBAS ASAP ROKOK DESA BONE-BONE, ENREKANG. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENYESUAIAN DIRI DALAM PERILAKU BERHENTI MEROKOK DI KAWASAN BEBAS ASAP ROKOK DESA BONE-BONE, ENREKANG)
19200010021_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PENYESUAIAN DIRI DALAM PERILAKU BERHENTI MEROKOK DI KAWASAN BEBAS ASAP ROKOK DESA BONE-BONE, ENREKANG)
19200010021_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya daerah di Sulawesi Selatan yang berhasil menerapkan larangan merokok sejak tahun 2000. Menariknya, hanya dalam jangka beberapa tahun, Bone-Bone dinyatakan sepenuhnya bebas dari asap rokok. Berdasarkan fenomena ini, tesis ini akan menggali dinamika penyesuaian diri para perokok terhadap adanya larangan merokok di wilayah desa Bone-Bone dan seperti apa mekanisme pendisiplinan yang dijalankan dalam Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Bone-Bone, Enrekang. Untuk menjawab pertanyaan di atas, digunakan teori penyesuaian diri (personal-adjustment) berdasarkan pemetaan yang dikemukakan oleh Albert dan Emmons dan kuasa disiplin (disciplinary power) Michel Foucault. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis deskriptif. Jumlah informan penelitian ini sebanyak tujuh informan yang dipilih berdasarkan teknik porposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan model wawancara tidak terstruktur. Adapun analisis data dilakukan berdasarkan tiga langkah Miles dan Huberman meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini: pertama yaitu penyesuaian diri perokok di Bone-Bone adalah sebagai upaya pemenuhan terhadap tuntutan larangan merokok dalam wilayah Bone-Bone. Faktor internal yang mempengaruhi penyesuaian diri mereka adalah kematangan emosional, religiusitas, dan kepribadian yang ditandai dengan adanya keinginan mereka untuk berhenti merokok. Adapun faktor eksternal berupa edukasi tentang dampak merokok yang dijalankan secara berkelanjutan dan lingkungan yang kondusif. Kedua, mekanisme pendisiplinan yang dilakukan pemerintah Bone-Bone yaitu pengawasan hierarkis, normalisasi dan examination atau pengujian. Mekanisme pendisiplinan dijalankan tanpa diketahui oleh masyarakat bahwa dirinya sedang dalam pemantauan orang terdekatnya. Ketika ditemukan ada yang merokok, maka mereka diberikan ganjaran karena dianggap tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Kemudian untuk memastikan pendisiplinan berjalan, pemerintah memeriksanya dengan melibatkan pihak lain untuk memastikan masyarakatnya sudah maksimal menjalankan larangan merokok tersebut. Salah satunya lewat pelibatan peran anak-anak sebagai bagian dari pengawasan untuk memeriksa seberapa dominan wacana larangan merokok terinternalisasikan dalam masyarakat. Keberhasilan pendisiplinan perokok di Bone-Bone karena ditopang oleh panopticon yang bekerja secara optimal sehingga melahirkan individu yang sebenarnya (the real subject), berguna, bermanfaat dan bertanggung jawab.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Roma Ulinnuha, SS., M. Hum.
Uncontrolled Keywords: Kawasan Tanpa Rokok, Penyesuaian diri, Kuasa Disiplin Panoptikon
Subjects: Psikologi > Psikologi Pendidikan Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Psikologi Pendidikan Islam
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 24 Feb 2022 10:46
Last Modified: 24 Feb 2022 10:46
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49686

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum