PEMBERIAN HUTANG NEGARA MAJU KEPADA NEGARA BERKEMBANG DALAM PERSPEKTIF SISTEM EKONOMI ISLAM

MUHIYARNI, NIM. 97382798 (2015) PEMBERIAN HUTANG NEGARA MAJU KEPADA NEGARA BERKEMBANG DALAM PERSPEKTIF SISTEM EKONOMI ISLAM. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (840kB) | Preview
[img] Text
BAB II,III,IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (891kB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)

Abstract

ABSTRAK Menurut pendapat Sayyid Qutb bahwa dalam bidang ekonomi seseorang tidak boleh memaksakan diri berhutang sebelum ia meninjau terlebih dahulu kekayaan yang dimilikinya, masih cukup atau memang tidak mencukupi. Demikian pula halnya dengan negara, suatu negara tidak boleh mengimpor barang dari negara lain sebelum ia meninjau kekayaan yang dimilikinya, dan juga kemampuan yang ada padanya. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), dan tipe penelitiannya bersifat preskriptif. Data-data yang dikumpulkan bersumber dari data primer dan sekunder, dan kemudian dianalisis secara kualitatif dengan interpretasi logis melalui klasifikasi hukum Islam, yaitu maslahat atau madarat. Adapun metode yang digunakan dalam analisis data adalah induksi dan deduksi dengan menggunakan pendekatan normative. Menurut ulama kontemporer bahwa bunga yang diperbolehkan hanyalah bunga pinjaman produktif, bukan konsumtif, sebagaimana dipraktekkan pada bank konvensional. Dalam transaksi hutang piutang antar negara, negara peminjam biasanya negara berkembang yang dalam keadaan mendesak membutuhkan banyak dana, sehingga persyaratan apapaun yang ditetapkan oleh negara kreditur tidak akan banyak dipertimbangkankarena negara peminjam tidak mempunyai bargaining position sama sekali. Pemanfaatan hutang luar negeri oleh Indonesia tidak memihak pada kepentingan rakyat banyak sehingga menimbulkan kesengsaraan. Hutang luar negeri dipandang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar perekonomian Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Drs. H. Fuad Zein, MA. 2. Fatma Amilia, S.Ag.
Uncontrolled Keywords: Hutang, negara maju, negara berkembang, ekonomi Islam
Subjects: Muamalat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 28 Jan 2015 11:17
Last Modified: 28 Jan 2015 11:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4975

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum