ESTETIKA WONG CILIK DUWE KAREP (STUDI KASUS SANGGAR WIROBUDOYO URUT SEWU KEBUMEN)

Muchamad Muslich, NIM.: 14510042 (2021) ESTETIKA WONG CILIK DUWE KAREP (STUDI KASUS SANGGAR WIROBUDOYO URUT SEWU KEBUMEN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ESTETIKA WONG CILIK DUWE KAREP (STUDI KASUS SANGGAR WIROBUDOYO URUT SEWU KEBUMEN))
14510042_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (ESTETIKA WONG CILIK DUWE KAREP (STUDI KASUS SANGGAR WIROBUDOYO URUT SEWU KEBUMEN))
14510042_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berusaha mengamati dan menganalisis perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat Urutsewu-Kebumen, saat ini mereka sedang berjuang mempertahankan hak atas lahan pertanian produktif mereka yang sedang di klaim oleh TNI Angkatan Darat (Kodam IV Diponegoro) untuk dijadikan latihan militer dan ancaman tambang pasir besi, padahal sejatinya tanah ini adalah milik warga yang selama ini digunakan untuk lahan pertanian. Penelitian ini mencoba melihat asal mula terjadinya kasus konflik yang sedang mendera petani di Urutsewu serta bagaimana mereka melakukan perjuangannya. Penelitian ini ditujukan untuk menelusuri bagaimana cara warga Urutsewu memperjuangkan hak-hak mereka dengan menggunakan strategi kebudayaan sebagai senjata dalam berjuang. Apa yang menjadi latar belakang sehingga muncul ide berkesenian sebagai sarana atau media perjuangan. Disamping itu kita akan menemukan pergulatan atas dialektika yang terjadi di lapangan, satu sisi mereka sedang didera konflik perebutan lahan, di sisi yang lain mereka mampu menciptakan daya kreatifitas dalam menemukan metode seni kerakyatan. Penelitian ini merupakan penelitian yang berbabasis lapangan atau kualitatif, dimana titik tekan dari penelitian ini bertumpu pada perspektif dari subyek penelitian yakni masyarakat Urutsewu.penelitian ini disusun dengan cara mencari data-data yang terkait dengan permasalahan yang menjadi akar konflik di masyarakat Urutsewu. Sedangkan metode yang digunakan bersifat naratif-deskriptif dan interpretatif adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologis dimana berbagai peristiwa yang terpecah dan terpisah dalam cerita-cerita yang tidak utuh itu menbentuk suatu pola bersikap masyarakat Urutsewu terhadap konflik perampasan ruang hidup mereka dan seperti apa mereka berjuang selama ini. Kajian dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat di Urutsewu sangat beragam bentuknya, mereka tidak berhenti pada perjuangan litigasi maupun simbolis saja sebagai bentuk protes terhadap para penindasnya tetapi mereka menghidupkan genderang perlawanan dari jalur kesenian sebagai pembasah jiwa dan penyemangat dalam menghadapi tekanan konflik yang panjang dan tidak jarang menimbulkan trauma kolektif dan ketakutan yang dalam. Dari praktik berkesenian yang lahir dari proses persinggungan mereka dengan konflik inilah mereka menamainya “estetika wong cilik duwe karep”. Sebagai sebuah strategi kebudayaan, estetika wong cilik duwe karep merupakan bentuk dan cara berkesenian yang mampu menjadikan seni memiliki nilai guna yakni sebagai media atau alat untuk membela kaum yang dilemahkan/ mustadhafin. Pada akhirnya perjuangan lewat seni kerakyatan ini terus dikobarkan di dalam kehidupan masyarakat Urutsewu lewat terbentuknya sanggar budaya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Mucammad Fatkhan, S.Ag. M.Hum
Uncontrolled Keywords: Urutsewu, Perjuangan, Estetika, Konflik Agraria, Perampasan Lahan, Seni Kerakyatan
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat

Organisasi Masyarakat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 10 Mar 2022 10:59
Last Modified: 10 Mar 2022 10:59
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49933

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum