SHOLAWAT BADAR RINDING GUMBENG DI DUSUN DUREN, DESA BEJI, KECAMATAN NGAWEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA 1986-2020

Erwin Rizki, NIM.: 14120089 (2021) SHOLAWAT BADAR RINDING GUMBENG DI DUSUN DUREN, DESA BEJI, KECAMATAN NGAWEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA 1986-2020. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SHOLAWAT BADAR RINDING GUMBENG DI DUSUN DUREN, DESA BEJI, KECAMATAN NGAWEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA 1986-2020)
14120089_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (SHOLAWAT BADAR RINDING GUMBENG DI DUSUN DUREN, DESA BEJI, KECAMATAN NGAWEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA 1986-2020)
14120089_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Rinding Gumbeng merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang berasal dari budaya turun temurun di Dusun Duren, Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Yogyakarta. Rinding Gumbeng biasanya digunakan untuk pemujaan Dewi Sri pada perayaan memanen padi atau biasa dikenal dengan mboyong Dewi Sri. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya penghormatan kepada Dewi Sri atas limpahan kesuburan dan limpahan panen yang diberikan kepada masyarakat. Seiring perkembangan zaman dan mulai masuknya dakwah Islam yang diawali oleh Jiwo Sentono secara berkesinambungan pada tahun 1970 M di Dusun Duren, alat musik ini dapat berakulturasi dengan budaya lain yaitu budaya Islam. Bentuk akulturasi yang terjadi adalah adanya Sholawat Badar Rinding Gumbeng yang dilakukan pada acara tasyakuran, pernikahan, rasulan dan acara keislaman lainnya baik di dusun maupun diluar Dusun Duren. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Sholawat Badar Rinding Gumbeng di Dusun Duren, Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta tahun 1986-2020 M. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah Rinding Gumbeng di Dusun Duren, dan mengetahui bentuk akulturasi yang terdapat pada kesenian Rinding Gumbeng, serta mengetahui fungsi Rinding Gumbeng bagi masyarakat di Dusun Duren, Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori akulturasi Koentjaraningrat. Metode pengumpulan data yakni melalui wawancara, observasi dan dokumenter. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Rinding Gumbeng setiap pertunjukannya memperlihatkan akulturasi budaya Islam, yakni seperti adanya iringan lagu sholawat dan ilir-ilir. Adapun fungsi kesenian Rinding Gumbeng bagi masyarakat adalah yang pertama sebagai sarana silaturahmi, kedua media dakwah, dan yang ketiga sebagai sarana promosi daerah wisata kesenian

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Badrun M.Si.
Uncontrolled Keywords: Sholawat, Akulturasi, Rinding Gumbeng.
Subjects: Islam dan Tradisi
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 11 Mar 2022 09:45
Last Modified: 11 Mar 2022 09:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49958

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum