PARENTING NABI IBRAHIM DALAM AL-QUR'AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQĀṢIDĪ IBNU 'ĀSYŪR

Syafi‟ul Huda, NIM.18205010093 (2022) PARENTING NABI IBRAHIM DALAM AL-QUR'AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQĀṢIDĪ IBNU 'ĀSYŪR. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PARENTING NABI IBRAHIM DALAM AL-QUR'AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQĀṢIDĪ IBNU 'ĀSYŪR)
18205010093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PARENTING NABI IBRAHIM DALAM AL-QUR'AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQĀṢIDĪ IBNU 'ĀSYŪR)
18205010093_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Parenting, atau kepengasuhan anak, kurang mendapatkan perhatian serius dari sebagian orang tua. Jumlah remaja yang terlibat dengan hukum mengindikasikan hal tersebut. Pada tahun 2019, tercatat 2.981 kasus yang dilaporkan kepada Badan Reserse Tindak Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim Polri) dan 1.251 kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Kegagalan parenting ini menjadi menarik dikaji mengingat posisinya yang strategis dalam mencetak generasi berkualitas. Generasi yang siap membawa kemajuan bangsa. Tidak adanya model parenting menjadi salah satu faktor penyebab hal ini. Memperhatikan ayat-ayat al-Qur‘an yang diantaranya berisi kisah umat terdahulu, model parenting Nabi Ibrahim as menjadi topik yang layak untuk diketengahkan. Dalam tesis ini, penulis mengangkat tiga problem utama yang berkaitan dengan parenting Nabi Ibrahim as: bentuk konsep parenting, sisi al-maqāṣid al-„āmmah perspektif Ibn ‗Āsyūr yang ada, dan relevansinya bagi era globalisasi. Untuk mendapatkan jawaban yang lebih tepat, penulis menggunakan tafsir maqāṣidī Ibn ‗Āsyūr sebagai pisau utama analisis dengan bantuan tafsir tematik dan pendekatan sejarah. Metode parenting tersebut kemudian dianalisis menggunakan teori relevansi internal dan eksternal. Dari kajiannya ini, penulis menemukan bahwa Nabi Ibrahim memperkenalkan tujuh metode parenting: berdoa, memilih tempat, menjaga kemesraan, berdiskusi, komitmen, bekerja sama, dan wasiat. Dalam tujuh metode ini tedapat al-maqāṣid al-„āmmah sebagaimana yang diharapkan Ibn ‗Āsyūr. Ada al-ṣalāḥ al-fardī, al-ṣalāḥ al-jamā‟ī, dan al-ṣalāḥ al-„umrānī. Bahkan di balik penjelasannya tersebut, terdapat sekian bentuk yang mewakili empat prinsip maqāṣid Al-Qur‘an gagasannya: al-fiṭrah, as-samāḥah, al-musāwah, dan al-ḥurriyyah. Keduanya, al-maqāṣid al-„āmmah dan maqāṣid Al-Qur‘an, menggambarkan karakteristik penafsiran Ibn ‗Āsyūr terhadap ayat-ayat parenting Nabi Ibrahim as. Dari sisi relevansi, model parenting yang diperkenalkan Nabi Ibrahim semakin mengukuhkan kehadiranAl-Qur‘an sebagai kitab suci yang ṣāliḥ li kulli zamān wa makān.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag,
Uncontrolled Keywords: Parenting, Tafsir Maqāṣidī, al-Maqāṣid al-„Āmmah, Relevansi, Era Globalisasi.
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 14 Mar 2022 11:08
Last Modified: 14 Mar 2022 11:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50003

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum