PENENTUAN KADAR ZAKAT PERTANIAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PERTANIAN MASYARAKAT INDUSTRI DI INDONESIA

Dewi Fatimah, NIM.: 13380009 (2020) PENENTUAN KADAR ZAKAT PERTANIAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PERTANIAN MASYARAKAT INDUSTRI DI INDONESIA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENENTUAN KADAR ZAKAT PERTANIAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PERTANIAN MASYARAKAT INDUSTRI DI INDONESIA)
13380009_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PENENTUAN KADAR ZAKAT PERTANIAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PERTANIAN MASYARAKAT INDUSTRI DI INDONESIA)
13380009_DAFTAR-ISI_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Zakat merupakan rukun Islam ke-3. Selain memiliki nilai ibadah, zakat juga memiliki nilai sosial. Dimana orang yang memiliki harta berlebih diwajibkan membantu orang yang dinilai kurang mampu. Dengan adanya zakat, beban ekonomi masyarakat dapat diringankan. Harta yang wajib dikeluarkan zakatnya sudah diatur dari masa Rasulullah. Salah satunya harta pertanian/perkebunan (tumbuh-tumbuhan), dengan nisabnya (istilah Indonesia) 1.400kg gabah atau 653kg beras dan kadar zakatnya 10% apabila tanaman diairi dengan air sungai, mata air, atau hujan dan 5% apabila petani mengeluarka biaya untuk mengairi sawahnya. Nisab dan kadar zakat pertanian berbeda dengan nisab zakat harta yang lain, dapat dikatakan nisabnya sedikit dengan kadar yang lebih banyak (daripada zakat harta yang lain). Sedangkan kondisi pertanian di Indonesia saat ini berbeda dari awal mula ditetapkannya perintah zakat pertanian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan sosiologis dan antropologis. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitik. Dalam metode pengumpulan data penyusun mengkaji, menganalisis, serta menelaah berbagai jurnal, buku-buku, kitab-kitab, atau karya ilmiah yang berkaitan dengan pokok masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan sosial masyarakat Madinah pada saat diturunkannya kadar pertanian, bahwa pertanian merupakan pekerjaan utama masyarakat Madinah dikala itu. Masyarakat Madinah hanya mampu bertani atau berkebun. Dan juga kadar zakat pertanian pada masyarakat industri di Indonesia tidak relevan. Sektor pertanian di Indonesia saat ini termasuk sektor terbelakang dibanding sektor industri. Pertanian juga dapat dikatakan sebagai industri, namun hal ini sudah berbeda dari konteks ketika nisab dan kadar zakat diturunkan kepada Rasulullah saw, karena keadaan ekonomi di Madinah mengutamakan hasil pertanian.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Saifuddin, SHI., MSI
Uncontrolled Keywords: zakat pertanian; agribisnis; horikultura; sistem pertanian Indonesia
Subjects: Hukum Islam > Zakat
Pertanian
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 29 Mar 2022 14:02
Last Modified: 29 Mar 2022 14:02
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50171

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum