PERGESERAN PEMAKNAAN JIHAD DI KALANGAN MANTAN NAPITER

Muhamad Delly Regsiana Putra, NIM. 14520019 (2020) PERGESERAN PEMAKNAAN JIHAD DI KALANGAN MANTAN NAPITER. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERGESERAN PEMAKNAAN JIHAD DI KALANGAN MANTAN NAPITER)
14520019_BAB-I-V-DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PERGESERAN PEMAKNAAN JIHAD DI KALANGAN MANTAN NAPITER)
14520019_BAB-II-IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Terorisme sebagai sebutan bagi fenomena sosial, selalu dalam perdebatan yang terus-menerus dan tidak kunjung usai. Serangan-serangan teroris yang terjadi di berbagai belahan dunia, dikoordinasi oleh Al Qaeda, termasuk peledakan bom pada tahun 1992 di sebuah hotel di Aden, Yaman, yang kerap dihuni oleh tentara Amerika Serikat (AS). Khususnya di Indonesia, lengsernya rezim Orde Baru Suharto berakibat pada melemahnya kekuasaan negara. Pasca Orde Baru lanskap politik Indonesia berubah ditandai dengan munculnya kelompok-kelompok paramiliter yang mencoba membawa Islam ke tengah-tengah medan diskursif, bersaing melawan ideologi lain. Sembari mengecam sistem pemerintahan Indonesia, mereka menawarkan syari’ah sebagai dasar alternatif. Masyarakat nasional maupun masyarakat internasional ikut prihatin akhir-akhir ini dengan maraknya aksi teror yang tidak bisa dipungkiri muncul. Indonesia merupakan salah satu negara yang dianggap memiliki ancaman besar, terutama dengan maraknya aksi teror bom di sejumlah tempat. Ancaman itu, semakin membesar ketika orang-orang pasca teroris tersebut keluar dari penjara. Berdasar latar belakang tersebut, penulis bermuara pada rumusan masalah: bagaimana pola pergeseran paham jihad napiter pascateroris dan faktor-faktor yang mempengaruhinya? penelitian ini akan menggunakan teori dari Peter L Berger dan Thomas Luckmann. Akhirnya, penulis menemukan bahwa narapidana kasus terorisme (Napiter) pascateroris mengalami doktrinasi jihad sejak usia dini. Doktrinasi itu, kemudian menuntut mereka untuk mengaktulisasikannya. Pada saat mereka ingin mengaktuaslisasikan paham jihad tersebut, ada situasi yang mendukung untuk beraksi. Pertemuan antara paham jihad yang menggelora, ditambah situasi yang mendukung, manjadikan aksi terorisme adalah suatu yang niscaya. Kemudian, setelah melakukan aksi jihad, mereka menyadari, bahwa yang mereka lakukan ternyata salah. Mereka mengira, bahwa setelah jihad umat Islam akan berjaya, namun, faktanya, umat Islam malah dicemooh akibat ulah mereka. Berikutnya, apabila definisi jihad sebelumnya bagi mereka adalah aksi perang dan teror, sekarang, setelah mereka memikirkan ulang, jihad memiliki cakupan lebih luas, yaitu: “jihad adalah segala usaha dengan teramat sungguh-sungguh, bahkan dengan mempertaruhkan nyawa, untuk memperjuangkan kebaikan”.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: H. Ahmad Mutaqin, S.Ag., M.Ag., M.A., Ph.D
Uncontrolled Keywords: Jihad, Sosiologi Pengetahuan, Internalisasi, Eksternalisasi, Objektivasi
Subjects: Studi Agama Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 30 Mar 2022 13:48
Last Modified: 30 Mar 2022 13:48
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50188

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum