PEREMPUAN SEBAGAI PEMBATAL SALAT MENURUT NASR AD-DIN AL-ALBANI DAN FATIMA MERNISSI

Muhammad Miftah Irfan, NIM.: 16360028 (2020) PEREMPUAN SEBAGAI PEMBATAL SALAT MENURUT NASR AD-DIN AL-ALBANI DAN FATIMA MERNISSI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEREMPUAN SEBAGAI PEMBATAL SALAT MENURUT NĀṢR AD-DĪN AL-ALBĀNI DAN FATIMA MERNISSI)
16360028_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PEREMPUAN SEBAGAI PEMBATAL SALAT MENURUT NĀṢR AD-DĪN AL-ALBĀNI DAN FATIMA MERNISSI)
16360028_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Rasulullah SAW dan Islam hadir tidak hanya memihak perempuan, tapi juga memandang persamaan antara laki-laki dan perempuan, baik dalam beribadah maupun dalam hak dan kewajiban beragama, hubungan sesama manusia, berkeluarga, berbangsa dan bernegara. Ironisnya, pasca Rasulullah wafat, perdebatan mengenai kesetaraan justru muncul kembali. Salah satu contohnya dapat dilihat dari hadis yang menjelaskan bahwa wanita setara dengan keledai dan anjing. Bukan hanya itu, wanita, keledai dan anjing sama-sama dapat membatalkan salat jika ia lewat dihadapan seorang muṣalli. Pendapat tekstual hadis diatas dipegangi oleh Syaikh Muhammad Naṣr Ad-Dīn Al-Albāni. Sementara itu seorang tokoh Feminisme asal Maroko, Fatima Mernissi berpendapat sebaliknya, dengan alasan adanya kecenderungan patriarki yang tersimpan dalam hadis tersebut. Penelitian ini mengkaji mengenai pemikiran Naṣr Ad-Dīn Al-Albāni dan Fatima Mernissi dalam memandang permasalahan melintasnya perempuan sebagai pembatal salat. Perbandingan kedua tokoh ini merupakan perbandingan yang seimbang, karena penyusun membedah pemikiran keduannya menggunakanpendekatan uṣul fiqh. Alasan yang melatar belakangi penelitian ini ialah : (1) minimnya pengetahuan masyarakat mengenai hadis tersebut, (2) guna mengetahui seberapa tepat argumentasi kedua tokoh ketika di bedah meenggunakan analisis uṣul fiqh. Jenis penelitian yang penyusun gunakan ialah penelitian kepustakaan (library research). Penyusun menggunakan literatu-literatur dari kedua tokoh maupun tokoh-tokoh lain guna mendapatkan hasil penelitian yang baik. Pendekatan yang penyusun gunakan ialah pendekatan uṣul fiqh. Pendekatan uṣul fiqh adalah studi Islam dengan menggunakan kaidah-kaidah uṣul fiqh atau metode-metode istinbat hukum dalam uṣul fiqh. Teori yang penyusun gunakan dalam skripsi ini ialah Ta’āruḍ Adillah. Ta’āruḍ Adillahmerupakan teori dalam uṣul fiqhguna memacahkan pertentangan yang terjadi antara satu dalil dan dalil yang lain. Dari hasi penelitian ini, penyusun dapat menyimpulkan bahwa kedua tokoh memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing ketika ia dihadapkan pada hadis ini. Naṣr Ad-Dīn Al-Albāni memiliki kekurangan di bidang refrensi, sedangkang Fatima Mernissi memiliki kekurangan dalam menganalisis kepribadian Abu Hurairah. Pada akhirnya seluruh dalil yang di benturkan dengan dalil melintasnya perempuan sebagai pemutus salat adalah daif melainkan satu hadis. Hadis tersebut adalah hadis bantahan yang diriwayatkan oleh ‘Āisyah. Setelah diperbandaingkan penyusun memutuskan untuk menggunakan metode taufiq (mengompormikan kedua dalil). Hasilnya adalah kedua dalil tersebut membahas dua hukum yang berbeda. Namun pemaknaan yaqṭa’u disitu dikembalikan kepada makna hakikinya yaitu memotong. Artinya melintasnya perempuan di depan orang salat itu dapat memotong kekhusyu’an salat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : H. Wawan Gunawan S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Pemikiran Tokoh, Pembatal Salat, Ibadah
Subjects: Gender
Hukum Islam
Hukum Islam > Fiqih > Sholat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Heru Pasuko Rini
Date Deposited: 07 Apr 2022 14:18
Last Modified: 07 Apr 2022 14:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50383

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum