ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE GREY FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA KOMPOR BATIK LISTRIK (Studi Kasus: CV. ABC)

Isnaini Khasanah, NIM. 18106060006 (2022) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE GREY FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA KOMPOR BATIK LISTRIK (Studi Kasus: CV. ABC). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE GREY FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA KOMPOR BATIK LISTRIK (Studi Kasus: CV. ABC))
18106060006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE GREY FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA KOMPOR BATIK LISTRIK (Studi Kasus: CV. ABC))
18106060006_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Setiap perusahaan berupaya mempertahankan kualitas produknya dengan menerapkan pengendalian kualitas agar sesuai ketetapan standarisasi mutu perusahaan. Jika kurangnya efektivitas pada pengendalian kualitas yang diterapkan terjadi berulang kali maka jumlah produk gagal akan semakin meningkat. Oleh karena itu, analisis pengendalian kualitas pada setiap tahapan proses produksi diperlukan. Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dapat diterapkan untuk mengidentifikasi kegagalan yang didasarkan pada kriteria severity, occurrence, dan detection. Hasil perkalian ketiga kriteria tersebut menjadi Risk Priority Number (RPN). Namun, FMEA memiliki kelemahan yang membuat banyak kritikan yaitu berpotensi memiliki hasil RPN yang sama, tetapi untuk risiko kegagalan yang berbeda tidak dipertimbangkan. Selain itu, hasil nilai ketiga kriteria penilaian dianggap sama, padahal dapat relatif berbeda. Dengan demikian, metode FMEA diintegrasikan dengan grey theory sehingga menjadi metode Grey Failure Mode and Effect Analysis (GFMEA) yang dapat memperbaiki penentuan prioritas RPN. Penentuan bobot kepentingan antar kriteria pada metode GFMEA diperkuat dengan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) sehingga tingkat akurasi dalam penentuan RPN akan lebih baik. Pada penelitian ini, berdasarkan hasil observasi dan wawancara di perusahaan, diperoleh 19 jenis kegagalan yang berpotensi mengakibatkan kegagalan pada proses produksi kompor batik listrik di CV. ABC. Setelah itu, diperoleh 3 potensi kegagalan dengan nilai kritis dan harus diutamakan. Penentuannya dengan hasil perhitungan nilai Grey Risk Priority Number (GRPN). Prioritas dari 3 potensi kegagalan tersebut, diantaranya adalah heater mangkok pecah, pewarnaan tidak merata, lipatan body miring dengan hasil GRPN adalah 0,50001; 0,50512; dan 0,51156. Usulan tindakan perbaikan dengan analisis five-M checklist diberikan untuk prioritas kegagalan agar kegagalan yang terjadi pada proses produksi kompor batik listrik dapat diminimalisasi, diantaranya adalah memastikan pemasok memberikan bahan baku sesuai dengan standar, dilakukan pengecekan alat sebelum produksi berlangsung, dan pembuatan jadwal perawatan rutin untuk mesin.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Ir. Ira Setyaningsih, S.T., M.Sc., IPM
Uncontrolled Keywords: Pengendalian Kualitas, Kegagalan, Proses produksi, GRPN, GFMEA.
Subjects: Tehnik Industri
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Teknik Industri (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 08 Apr 2022 14:33
Last Modified: 08 Apr 2022 14:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50407

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum