EFEKTIVITAS CASH FOR WORK DI INDONESIA: STUDI IMPLEMENTASI PADAT KARYA TUNAI DESA (PKTD) DI KABUPATEN PURWOREJO

Adib, NIM.: 17200010024 (2020) EFEKTIVITAS CASH FOR WORK DI INDONESIA: STUDI IMPLEMENTASI PADAT KARYA TUNAI DESA (PKTD) DI KABUPATEN PURWOREJO. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (EFEKTIVITAS CASH FOR WORK DI INDONESIA: STUDI IMPLEMENTASI PADAT KARYA TUNAI DESA (PKTD) DI KABUPATEN PURWOREJO) 17200010024_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (EFEKTIVITAS CASH FOR WORK DI INDONESIA: STUDI IMPLEMENTASI PADAT KARYA TUNAI DESA (PKTD) DI KABUPATEN PURWOREJO) 17200010024_BAB II_sampai_BAB V.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pemerintah mewajibkan 30% alokasi dana desa untuk padat karya tunai (cash for work). Kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan pendapatan warga miskin sebagai target sasaran utama yang terdiri dari penganggur, setengah menganggur, warga miskin, dan stunting. Namun apakah implementasi program tersebut berjalan efektif sesuai dengan tujuan awal? Penelitian ini membahas implementasi Padat Karya Tunai Desa (PKTD) untuk melihat bagaimana implementasi program tersebut. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, penulis melakukan kajian di Kabupaten Purworejo dengan mengambil lokasi di 3 desa yang mewakili Kabupaten Purworejo berdasarkan wilayah pesisir, dataran rendah, serta pegunungan. Terdapat 21 informan yang diwawancara secara purposive sampling dari level kabupaten hingga desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program cash for work cukup berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan, namun tidak menyasar target secara tepat seperti harapan awal. Memahami cash for work melalui pendekatan hibrida menggambarkan adanya disorientasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah desa. Inkonsistensi regulasi di berbagai lini berimbas pada deviasi implementasi di level gras grassroot. Selama 2 tahun berjalan, implementasi cash for work di Kabupaten Purworejo belum berjalan efektif dan prinsip pelaksanaan kegiatan tidak dipraktikkan secara maksimal. Beberapa indikasinya antara lain; minimnya partisipasi perempuan, transparansi dan inklusifitas program yang rendah, swadaya dan swakelola yang belum maksimal, bahkan data warga stunting belum tersedia. Tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin yang terdiri dari 4 sasaran utama mengalami penyimpangan, karena wilayah pembangunan menjadi fokus utama dalam pemilihan pekerja.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item