SARIP HIDAYAT , NIM. 97362976 (2015) STUDI KOMPARATIF ANTARA PANDANGAN IBN HAZM DAN ASY-SYAUKANI TENTANG KHIYAR DALAM JUAL BELI. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
|
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (434kB) | Preview |
|
Text
BAB II, III, IV.pdf Restricted to Registered users only Download (458kB) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Restricted to Registered users only Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Restricted to Registered users only Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Restricted to Registered users only Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Restricted to Registered users only Download (0B) |
Abstract
ABSTRAK Ibn Hazm termasuk ulama yang menolak adanya khiyar untuk jangka tertentu. Ia hanya mengakui adanya khiyar majlis, meskipun ia sendiri tidak menyatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk khiyar majlis, yakni hak untuk tetap menetapkan atau membatalkan jual beli selama mereka belum berpisah dari majlis akad. Jika salah satunya membatalkan jual beli tersebut, baik karena pembatalan itu memberikan rasa senag bagi pihak lainnya atau malah membencinya, selama mereka belum berpisah dari majlis akad. Berbeda dengan pendapat Ibn Hazm, asy-Syaukani membolehkan adanya khiyar syarat setelah mereka berpisah dari majlis akad, di samping itu ia juga membolehkan adanya khiyar majlis selama mereka belum berpisah dari majlis akad. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), dan bertipe deskriptifanalitis. Teknik pengumpulan datanya melalui sumber data primer dan sekinder. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan usuli yaitu menelaah dan menganalisa dalil-dalil yang dijadikan sebagai argumentasi oleh kedua fuqaha tersebut yang kemudian ditarjih. Sedang dalam menganalisa data menggunakan pola pikir deduktif dan induktif. Ibn Hazm dan asy-Syaukani sama-sama mengakui keabsahan khiyar majlis, yaitu hak untuk tetap menetapkan atau membatalkan jual beli selama mereka belum berpisah dari majlis akad. Ibn Hazm dan asy-Syaukani berbeda pendapat mengenai khiyar syarat. Ibn Hazm tidak membolehkan khiyar syarat karena tidak ada dalil yang menetapkannya. Sementara asy-Syaukani membolehkannya. Perbedaan itu dilatar belakangi oleh perbedaan metode istinbat dan istidlalnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: 1. Drs. Hamim Ilyas, MA. 2. Agus M. Najib, S.Ag.,M.Ag. |
Uncontrolled Keywords: | khiyar, jual beli, Ibn Hazm, asy-Syaukani |
Subjects: | Perbandingan Madzhab |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1) |
Depositing User: | Edi Prasetya [edi_hoki] |
Date Deposited: | 28 Jan 2015 14:34 |
Last Modified: | 28 Jan 2015 14:35 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5046 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |