EPISTEMOLOGI TAFSIR AL-MA’UNAH FI TAFSIRI SURATI AL-FATIHAH

M. Sultan Latif Rahmatulloh, NIM.: 16530008 (2020) EPISTEMOLOGI TAFSIR AL-MA’UNAH FI TAFSIRI SURATI AL-FATIHAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (EPISTEMOLOGI TAFSIR AL-MA’ŪNAH FĪ TAFSĪRI SŪRATI AL-FĀTIḤAH)
16530008_BAB I_BAB TERKHIR_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (EPISTEMOLOGI TAFSIR AL-MA’ŪNAH FĪ TAFSĪRI SŪRATI AL-FĀTIḤAH)
16530008_BAB II_SEBELUM_BAB_TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kitab tafsir al-Ma’ūnah merupakan kitab yang disusun oleh KH Abdul Hamid bin Abdul Qodir Munawwir, beliau merupakan cucu dari KH Munawwir Krapyak Yogyakarta. Keunikan Tafsir al-Ma’ūnah adalah meskipun disusun oleh Ulama Nusantara dalam teknis penyajiannya menggunakan bahasa Arab, selain itu yang menjadikan orisinilitas Tafsir al-Ma’ūnah dalam bingkai corak tafsir Nusantara adalah, dalam kitab tafsir al-Ma’ūnah terdapat pembahasan surat al-Fatihah secara komprehensif, diantaranya adalah tafsir setiap lafadznya, perbedaan Qira’atnya, fadhilah-fadhilahnya, sampai perbedaan hukum-hukum Syara’nya yang terkandung di Surat al-Fatihah pun dijelaskan dengan rigit dan sistematik. Berangkat dari isu tersebut, menjadi menarik ketika Tafsir al-Ma’ūnah di telisik dengan pendekatan epistemologi, sebagaimana dalam perangkat epistemologi yang mencakup pencarian sumber ilmu pengetahuan, metode ilmu pengetahuan dan validitas ilmu pengetahuan. sedangkan epistemologi jika ditarik dalam perspektif tafsir, maka dapat digunakan untuk menganalisis sumber-sumber tafsir, metodologi tafsir dan validitas tafsir. Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan terhadap tafsir al-Ma’ūnah dengan pendekatan teori epistemologi, setidaknya peneliti menemukan beberapa kesimpulan, yaitu: pertama, sumber-sumber tafsir yang terdapat dalam kitab tafsir al-Ma’ūnah sebagian besar adalah mengutip dari kitab tafsir Rawāi’u al-Bayān yang disusun oleh Syekh Ali Al-Şābunī. Kedua, secara garis besar sistematika penyajian tafsir al-Ma’unah adalah dengan menggunakan pendekatan metode Tahlilȳ, sedangkan dipandang dari coraknya, tafsir al-Ma’ūnah menggunakan metode bil ma’tsūr. Ketiga dipandang dari teori validitas dalam konsep epistemologi, peneliti menemukan tiga kesimpulan yaitu: 1) berdasarkan teori koherensi, peneliti tidak menemukan adanya inkonsistensi statemen dan metode dalam penyajian tafsirnya secara masif, terbukti dari konsistensi pengarang yang mengutip dari tafsir Rawāi’u al-Bayān dengan metode Tahlilȳ dan bil ma’tsūr. 2) berdasarkan teori korespondensi, tidak ditemukan kontradiksi maupun pendapat yang menyimpang dari beberapa jumhur Mufassir, hal itu disebabkan karena tafsir al-Ma’ūnah sendiri menafsirkan al-Fatihah secara komprehensif, jadi perdebatan-perdebatan seputar tafsir al-Fatihah, dalam al-Ma’ūnah sudah dibahas secara sistematik. 3) dipandang dari sisi validitas, tafsir al-Ma’ūnah berkontribusi dalam ranah bidang akademik, karena al-Ma’ūnah merupakan bagian dari khazanah baru dalam kajian tafsir Nusantara, sedangkan dari sisi sosial, tafsir al-Ma’ūnah berperan dalam meningkatkan semangat keberagamaan secara substansial, dengan penafsiran al-Fatihahnya yang merupakan bacaan wajib ketika shalat. Selain itu, banyak praktik-praktik keagamaan yang menggunakan surat al-Fatihah. Maka tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas ibadahnya dengan lantaran memahami surat al-Fatihah secara mendalam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Muhammad Hidayat Noor, S.Ag M.Ag
Uncontrolled Keywords: Epistemologi, Tafsir, al-Ma’ūna
Subjects: Tafsir Al-Qur'an > Tafsir Al Qur'an - Metode
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 18 Apr 2022 10:51
Last Modified: 18 Apr 2022 10:51
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50518

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum