MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI IAIN PEKALONGAN PASCA ALIH STATUS KELEMBAGAAN

Mochamad Iskarim, NIM.: 19300016095 (2022) MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI IAIN PEKALONGAN PASCA ALIH STATUS KELEMBAGAAN. Doctoral thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI IAIN PEKALONGAN PASCA ALIH STATUS KELEMBAGAAN) 19300016095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf Download (11MB) | Preview
	Text (MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI IAIN PEKALONGAN PASCA ALIH STATUS KELEMBAGAAN) 19300016095_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Fenomena alih status kelembagaan di PTKIN sudah sering terjadi, baik dari status kelembagaan sekolah tinggi menjadi institut maupun dari institut menjadi universitas. Transformasi kelembagaan tersebut semestinya dijadikan sebagai momentum awal dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi. Penguatan implementasi penjaminan mutu pendidikan di PTKIN pasca alih status kelembagaan menjadi sebuah keharusan apabila perguruan tinggi menginginkan menjadi bagian dari penyelesaian persoalan kehidupan yang sangat kompleks dan berkembang cepat. Dalam implementasi penjaminan mutu, PTKIN tidak cukup hanya fokus pada persoalan perbaikan internal kelembagaan, atau peningkatan layanan pendidikan dan akuntabilitas publik saja, tetapi sudah mulai berupaya secara maksimal menghadirkan generasi muda muslim yang siap bersaing di masa mendatang (era millenium). Oleh karena itu, penguatan penjaminan mutu pendidikan di PTKIN pasca alih status kelembagaan harus menjadi agenda prioritas, baik dalam implementasi internal quality assurance, interface quality assurance, maupun future quality assurance. Penelitian ini mencoba menemukan jawaban atas dua permasalahan, yaitu: (1) visi pemimpin terhadap mutu perguruan tinggi pasca alih status kelembagaan, dan (2) implementasi penjaminan mutu internal, interface, dan future di perguruan tinggi pasca alih status kelembagaan. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di salah satu PTKIN yang mengalami alih status kelembagaan, yaitu IAIN Pekalongan. Data-data penelitian dikumpulkan melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi. Setelah data penelitian terkumpul, peneliti menggunakan metode analisis data ‘model interaktif’ yang dikembangkan Miles, Huberman, & Saldana dengan tiga prosedur: kondensasi data (data condensation), penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data (conclusion: drawing/verifiying). Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, visi pemimpin terhadap mutu di IAIN Pekalongan lebih pada pengejawantahan mutu sebagai: (1) bentuk kesesuaiannya dengan spesifikasi atau standar perguruan tinggi di Indonesia (quality as ‘the conformace to specification or standars’), dan (2) kesesuaiannya dengan tujuan lembaga (quality as ‘fitness for purpose’). Kedua, model penjaminan mutu pendidikan di IAIN Pekalongan masih berada pada gelombang internal quality assurance dan interface quality assurance. Sementara gelombang future quality assurance belum menjadi agenda tersistem dan terintegrasi dalam implementasi penjaminan mutu di perguruan tinggi tersebut. Sebagai bentuk kontribusi keilmuan dalam bidang manajemen mutu perguruan tinggi, khususnya dalam implementasi penjaminan mutu pendidikan, peneliti memformulasikan teori ‘lokomotif mutu perguruan tinggi’. Teori ini diharapkan menjadi sebuah kesepahaman bersama yang aplikatif dalam percepatan laju perguruan tinggi menuju keberhasilan implementasi penjaminan mutu pendidikan. Aspekaspek penting dalam teori lokomotif mutu perguruan tinggi terdiri dari lima hal, yaitu: (1) visi & komitmen pemimpin, (2) kepemimpinan transformasional, (3) agen mutu perubahan, (4) learning organization, dan (5) continuous improvement. Kelima aspek tersebut merupakan satu kesatuan sistem yang saling berkaitan dan saling mendukung satu dengan lainnya untuk menggerakkan perguruan tinggi mewujudkan pendidikan yang bermutu.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item