PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PEMBELIAN ONLINE DALAM KASUS KETIDAKSESUAIAN DAN KECACATAN BARANG (STUDI KASUS TOKO RAMBOKUOFFICIAL DI MARKETPLACE SHOPEE)

Daffa Maulana, NIM. 18103040044 (2022) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PEMBELIAN ONLINE DALAM KASUS KETIDAKSESUAIAN DAN KECACATAN BARANG (STUDI KASUS TOKO RAMBOKUOFFICIAL DI MARKETPLACE SHOPEE). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PEMBELIAN ONLINE DALAM KASUS KETIDAKSESUAIAN DAN KECACATAN BARANG (STUDI KASUS TOKO RAMBOKUOFFICIAL DI MARKETPLACE SHOPEE)) 18103040044_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PEMBELIAN ONLINE DALAM KASUS KETIDAKSESUAIAN DAN KECACATAN BARANG (STUDI KASUS TOKO RAMBOKUOFFICIAL DI MARKETPLACE SHOPEE)) 18103040044_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Ketentuan hukum mengenai jual beli diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) dan sebagai pembeli mendapatkan sebuah perlindungan yang termuat dalam ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Kegiatan jual beli banyak dilakukan di marketplace dan salah satu marketplace yang sering digunakan masyarakat Indonesia adalah Shopee. Jual beli di marketplace Shopee ini terdapat masalah yang sering dialami oleh konsumen. Permasalahan tersebut terjadi ketika seorang konsumen sudah melakukan pemesanan suatu barang. Namun, ketika barang yang sampai kepada tangan konsumen tidak sesuai bahkan mengalami kecacatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis empiris. Penelitian dilakukan dengan penelitian lapangan dan mengamati hukum yang berlaku serta mengetahui kenyataannya yang terjadi di masyarakat serta dipaparkan secara deskriptif analitis berdasarkan pendekatan peraturan perundang-undangan dan hasil wawancara. Pendekatan dengan mengkaji peraturan perundang-undangan bertujuan sebagai landasan dasar dalam melakukan penelitian, sedangkan wawancara digunakan sebagai informasi yang akurat yang terjadi dalam kejadian sebenarnya di masyarakat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perjanjian dan teori perlindungan hukum. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah literatur yang ada dengan mengumpulkan bahan hukum primer, sekunder, dan tersier dengan dikuatkan hasil wawancara mendalam dengan konsumen dan penjual. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam jual beli online khususnya melalui marketplace Shopee, apabila konsumen mengalami kasus barang yang tidak sesuai atau mengalami kecacatan, konsumen dapat melakukan upaya hukum dengan menghubungi penjual terlebih dahulu, lalu mengajukan pengembalian barang dan/atau dana di Shopee. Penjual dan konsumen dapat berdiskusi berkaitan dengan masalah yang dialami serta keputusan terakhir diambil oleh pihak Shopee berdasarkan bukti-bukti yang ada. Apabila salah satu pihak tidak terima dengan pengambilan keputusan oleh Shopee, maka dapat mengajukan pengaduan kepada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen atau melalui pengadilan. Ketentuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh Shopee telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik Pasal 47 Ayat (3), ketentuan pada Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik Pasal 72 Ayat (1) dan Ayat (2) dan ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 45 Ayat (1) dan Ayat (2).

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item