TRADISI PUAK POI PADA KEHIDUPAN UMAT TIONGHOA DI KLENTENG TJEN LING KIONG YOGYAKARTA

Yogi Alfiani Putri, NIM.: 18105020021 (2022) TRADISI PUAK POI PADA KEHIDUPAN UMAT TIONGHOA DI KLENTENG TJEN LING KIONG YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI PUAK POI PADA KEHIDUPAN UMAT TIONGHOA DI KLENTENG TJEN LING KIONG YOGYAKARTA)
18105020021_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (TRADISI PUAK POI PADA KEHIDUPAN UMAT TIONGHOA DI KLENTENG TJEN LING KIONG YOGYAKARTA)
18105020021_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Setiap manusia memiliki cara khusus untuk menghubungkan dirinya dengan Sang Pencipta. Cara khusus tersebut biasanya dilakukan melalui perantara seperti doa, sembahyang, simbol atau benda tertentu yang disakralkan yang terbungkus dalam suatu ritual maupun tradisi. Tradisi diartikan sebagai suatu kebiasaan atau adat istiadat yang telah diwariskan secara turun-temurun yang mengandung nilai dan makna tertentu. Bagi sebagian besar penganut Tionghoa, terutama umat di Klenteng Tjen Ling Kiong Yogyakarta menggunakan sarana khusus disebut dengan puak poi yang digunakan untuk menghubungkan diri dengan Tuhan/Thian, Dewa-dewi atau pun roh leluhur. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang makna dan fungsi serta eksistensi tradisi puak poi pada kehidupan umat Tonghoa di Klenteng Tjen Ling Kiong Yogyakarta di tengah perkembangan zaman saat ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan/ field research. Dalam penelitian ini juga mengunakan sumber-sumber data melalui data primer yang diperoleh secara langsung dari infoman melalui wawacara dan data sekunder yang diperoleh melalui literatur-literatur terkait dengan penelitian. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Serta pendekatan yang digunakan ialah pendekatan antropologis menggunakan teori Fungsionalisme dari Brownislaw Malinowski untuk mengalisis fungsi tradisi puak poi di Klenteng Tjen Ling Kiong Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa etnis Tionghoa sangat kental akan tradisi leluhurnya. Etnis Tionghoa percaya bahwa hadirnya para arwah atau leluhur di sekitar mereka akan membawa keberuntungan. Tradisi puak poi ialah salah satu tradisi warisan leluhur yang berasal dari peramalan Tiongkok dan telah digunakan sejak ribuan tahun lalu. Istilah puak poi merujuk pada alat yang digunakan sebagai sarana untuk tanya jawab kepada hal-hal yang sifatnya transenden seperti Tuhan/Thian, Dewa dan Dewi, maupun leluhur. Puak poi dapat dilakukan oleh siapa pun dan diutamakan di laksanakan di Klenteng yang dianggap memiliki kekuatan dan energi lebih besar. Pertanyaan yang diajukan oleh pelaku akan terjawab melalui posisi puak poi setelah dilemparkan. Puak poi tidak dapat dilakukan sembarangan, harus benar dan tepat, sebab itu akan berpengaruh terhadap jawaban yang diperoleh. Melalui teori Fungsionalisme Brownislaw Malinowski, dapat disimpulkan bahwa tradisi puak poi memiliki beberapa fungsi dan peranan penting yang menyangkut kehidupan berikut permasalahan hidup seseorang, sebagai sarana komunikasi batin kepada Tuhan/Thian, Dewa dan Dewi, maupun leluhur, serta menjaga kesimbangan hidup dan alam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Siti Khodijah Nurul Aula, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Buddhisme; tradisi; Taoisme; modernisasi; Klenteng
Subjects: Budaya dan Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 27 Apr 2022 11:28
Last Modified: 27 Apr 2022 11:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50847

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum