HUKUM ORANG SALAT WAJIB BERMAKMUM KEPADA ORANG SALAT SUNNAH : STUDI KOMPARATIF MAZHAB MALIKI DAN SYAFI’I

Madhur M, NIM.: 16360035 (2022) HUKUM ORANG SALAT WAJIB BERMAKMUM KEPADA ORANG SALAT SUNNAH : STUDI KOMPARATIF MAZHAB MALIKI DAN SYAFI’I. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (HUKUM ORANG SALAT WAJIB BERMAKMUM KEPADA ORANG SALAT SUNNAH : STUDI KOMPARATIF MAZHAB MALIKI DAN SYAFI’I) 16360035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (HUKUM ORANG SALAT WAJIB BERMAKMUM KEPADA ORANG SALAT SUNNAH : STUDI KOMPARATIF MAZHAB MALIKI DAN SYAFI’I) 16360035_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Salat merupakan ibadah pertama yang diwajibkan oleh Allah SWT. Para ulama telah sepakat bahwa salat lebih utama dilakukan secara berjamaah. Dalam praktek salat berjamaah memiliki banyak persoalan yang menyebabkan para ulama mazhab berbeda pendapat. Seperti kasus adanya perbedaan niat salat antara imam dan makmum. Para mazhab berbeda pendapat dalam pengambilan hukum tersebut. Menurut mazhab Maliki hukumnya tidak sah sedangkan menurut mazhab Syafi‟i hukumnya sah. Berangkat dari perbedaan ini, penyusun tertarik untuk menjadikannya sebagai sebuah bahan penelitian bagaimana hukum orang yang salat wajib bermakmum kepada orang yang salat sunnah menurut mazhab Maliki dan mazhab Syafi‟i. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu sebuah penelitian yang menitikberatkan pada usaha pengumpulan data dan informasi dengan segala material yang terdapat dalam perpustakaan maupun di luar perpustakaan. Sedangkan penelitian ini memakai pendekatan normatif serta memakai teori Tari>qah Lafz}iyah dan Tari>qah Maknawiyah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis menemukan persamaan antara pendapat mazhab maliki dan mazhab syafi‟i. kedua mazhab ini sama-sama mewajibkan seorang makmum mengikuti imam yang diangkatnya. Sementara perbedaan diantara keduanya terletak pada metode yang mereka pegang. Mazhab maliki berpegang pada makna zahir nas. Sedangkan mazhab syafi‟i dalam kasus ini ia memakai metode perluasan makna nas.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item