ANALISIS HADIS TENTANG MODEL POTONG RAMBUT “QAZA” (KAJIAN TEMATIK)

M.Nur Ikhsan, NIM.: 17105050041 (2022) ANALISIS HADIS TENTANG MODEL POTONG RAMBUT “QAZA” (KAJIAN TEMATIK). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ANALISIS HADIS TENTANG MODEL POTONG RAMBUT “QAZA” (KAJIAN TEMATIK))
17105050041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (ANALISIS HADIS TENTANG MODEL POTONG RAMBUT “QAZA” (KAJIAN TEMATIK))
17105050041_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Zaman yang sudah modern ini, terdapat beberapa fenomena-fenomena menarik yang dapat diangkat menjadi riset, salah satunya gaya model potongan rambut yang sedang populer di zaman sekarang karena gaya model rambut tersebut terdapat dalam sebuah hadis Nabi saw. yang menjelaskan tentang qaza‟ (mencukur sebagian rambut dan membiarkan sebagian yang lain). Muncul beberapa masalah tentang bagaimana takhrij dan pemaknaan tentang hadis larangan qaza‟ tersebut. Selain mengetahui takhrij dan pemaknaan tentang hadis larangan qaza‟, fokus penelitian ini juga bertujuan untuk menjawab tentang kontekstualisasi makna hadis larangan qaza‟ dalam kondisi zaman sekarang. Sehingga penelitian ini termasuk kualitatif berbentuk kajian pustaka (Library Research) yang bersifat analisis deskriptif dengan beberapa metode yaitu metode historis dan metode hermeneutika. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu: Pertama, takhrij hadis tentang larangan qaza dan hadis yang berkaitan tersebut mempunyai enam belas hadis dari lima perowi hadis, yaitu : al-Bukhori (w. 256 H), Muslim (w. 261 H), Abu Dawud (w. 275 H), Ibnu Majah (w. 273 H), an-Nasa‟I (w. 303 H), Ahmad bin Hambal (w. 241 H), yang berkualitas tiga belas hadis shahih li dzatihi dan dua hadis berkualitas hasan, serta satu hadis berkualitas dhaiful isnad. Kedua, Para ulama ahli hadis menjelaskan bahwa makna hadis tentang larangan qaza tersebut mempunyai beberapa pemaknaan yaitu: karena tasyabbuh dengan orang Yahudi pada zaman dahulu, termasuk bentuk kedzaliman terhadap kepala, termasuk model potongan orang-orang fasiq. Namun, model potongan rambut diperbolehkan dengan alasan untuk berobat atau karena dalam tradisi masyarakat disuatu tempat model potongan rambut tersebut tidak dilakukan oleh orang-orang fasiq. Ketiga, kontekstualisasi hadis tentang larangan qaza di zaman sekarang masih dapat dijadikan hujjah dengan illat yang berbeda, yang dulunya dilarang karena untuk membedakan umat Islam dengan kaum Yahudi dan Nasrani pada zaman dahulu. Namun dalam zaman sekarang model potongan rambut qaza‟ dilarang dengan illat yang berbeda, yaitu: potongan rambut tersebut dalam suatu tempat adalah kebiasaan potongan rambut orang-orang fasiq dan model potongan qaza juga salah satu bentuk kedzaliman terhadap kepala, sedangkan Nabi Saw. menganjurkan umatnya agar merawat dan memelihara rambut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Ali Imron, S.Th.I., M.S.I.
Uncontrolled Keywords: Hadis Nabi, Qaza‟, Hermeneutika,
Subjects: Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 24 May 2022 13:49
Last Modified: 24 May 2022 13:49
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51113

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum