KISAH IBRAHIM DALAM AL-QUR’AN (Persepektif Teori Makki - Madani)

Muhamad Hisam, NIM.: 18105030110 (2022) KISAH IBRAHIM DALAM AL-QUR’AN (Persepektif Teori Makki - Madani). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KISAH IBRAHIM DALAM AL-QUR’AN (Persepektif Teori Makki - Madani)) 18105030110_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf Download (2MB) | Preview
	Text (KISAH IBRAHIM DALAM AL-QUR’AN (Persepektif Teori Makki - Madani)) 18105030110_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (843kB) | Request a copy

Abstract

Al-Qur’an tidak di turunkan dalam ruang hampa.Al-Qur’an di turunkan dalam situasi dan kondisi yang mengelilinginya.Terdapat hubungan yang erat antara al-Qur’an dan biografi Nabi (sirah nabawwiyah) karena Nabi adalah orang pertama yang menerima al-Qur’an.Al-Qur’an sangat reflektif terhadap fase-fase kehidupan Nabi.Hubungan ini membantu pembaca agar lebih baik memahami segala hal yang berhubungan dengan al-Qur’an tanpa kehiangan latar aktualnya.Sejumlah bagian al-Qur’an melukiskan posisi Nabi yang berhadapan dengan sejumlah kelompok oposisi seperti penduduk Mekah,orang-oarang Yahudi, dan klompok hiporkit (munafik) di Madinah. Kisah Ibrahim dalam al-Qur’an secara keseluruhan termuat dalam 25 surah.Berdasarkan susunan kronologi versi al-Suyuthi,kisah Ibrahim periode Mekah terdapat dalam tujuh belas surah.Sedangkan delapan surah lainnya turun setelah Muhammad hijrah ke Madinah.Para ulama telah menjadikan kisah para nabi menjadi karaktersitik surah makkiyah yaitu setiap surah yang di dalamnya terdapat kisah-kisah para nabi dan umat-umat terdahulu Namun,kenyataan kisah Ibrahim terdapat dalam delapan surah madaniyyah.Hal ini membuktikan bahwa karakteristik yang di kemukakan oleh ulama terhadap surah makkiyah dan madaniyyah hanya bersifat aglabiyyah,yaitu pada umumnya dan tidak dapat di terapkan secara pasti. Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini mengunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yakni semua data-datanya berasal dari bahan-bahan tertulis yang telah di publikasikan dan berkaitan dengan permasalahan yang sedang di teliti.Penelitian ini akan sepenuhnya di dasarkan atas bahan-bahan kepustakaan yang terkait dengan pembahasan tentang kisah Ibrahim maupun yang berkaitan dengan hal-hal tersebut. Kesimpulan atau hasil ahir dari penelitian ini adalah pertama al-Qur’an mendeskripsikan kisah Ibrahim secara berulang.Pengulangan tokoh Ibrahim memperlihatkan beberapa karakter yang dimilikinya.Penyebutan karakter-karakter tersebut bersesuaian dengan peristiwa-peristiwa yang meliputinya,juga bersesuaian dengan masing-masing surah dimana kisah tersebut dimunculkan.Sebagian peristiwa yang berkaitan dengan Ibrahim dikisahkan oleh al-Qur’an secara berulang seperti kisah dakwahnya dan kisah malaikat bertamu kepadanya.Pengulangan peristiwa-peristiwa tersebut menampilkan perbedaan versi dalam pengkisahannya.Perbedaan versi ini bersesuaian dengan perbedaan pesan yang ingin disampaikan oleh al-Qur’an dan bersesuaian dengan letak kisah dalam masing-masing surah Kedua, kisah Ibrahim sebagai sarana pendukung bertujuan memperkuat prinsip-prinsip ajaran fundamental al-Qur’an yang disampaikan.Kisah Ibrahim periode Mekah bertujuan untuk menegaskan bahwa wahyu yang diterima Muhammad berasal dari Allah sebagaimana wahyu yang diterima nabi-nabi pendahulunya,memperkuat ajaran tauhid dan mengkeritik praktek polities masyatrakat,dan memantapkan hati Muhammad sebagai penyampai dakwa serta pengikutnya dalam menghadapi masyarakat yang menantang dakwa.Sedangkan kisah Ibrahim periode Madinah dijadikan sebagai sarana untuk membantah klaim-klaim Ahli Kitab Madinah berkenaan dengan masalah risalah terakhir,kebenaran agama yang di anut,dan masalah kiblat.Selain itu,periode Madinah juga memunculkan kisah Ibrahim yang menegaskan tentang masalah haji,mempertegas hokum memintakan ampun bagi orang musyrik,dan sarana untuk menanamkan keyakinan tentang kebangkitan kembali.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item