MAKNA KHUSYUʿ, KHUDUʿ, DAN TADARRUʿ DALAM AL-QUR’AN DAN TAFSIR AL-MISHBAH

Nashratun Hasanah, NIM.: 18105030003 (2022) MAKNA KHUSYUʿ, KHUDUʿ, DAN TADARRUʿ DALAM AL-QUR’AN DAN TAFSIR AL-MISHBAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MAKNA KHUSYUʿ, KHUḌUʿ, DAN TAḌARRUʿ DALAM AL-QUR’AN DAN TAFSIR AL-MISHBAH)
18105030003_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (MAKNA KHUSYUʿ, KHUḌUʿ, DAN TAḌARRUʿ DALAM AL-QUR’AN DAN TAFSIR AL-MISHBAH)
18105030003_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Khusyuʿ merupakan kosa kata bahasa Arab yang sudah familiar di kalangan masyarakat. Meskipun demikian, masih banyak yang hanya memahaminya sebagai bagian dari ibadah shalat saja. Padahal khusyuʿ dalam Al- Qur’an memiliki makna yang beragam yang tidak hanya terbatas pada ibadah shalat. Karena pada hakikatnya salah satu keistimewaan yang terkandung di dalam Al-Qur’an adalah satu kata dapat dimaknai dengan beragam makna sesuai dengan konteks dan susunannya di dalam Al-Qur’an. Di sisi yang lain tidak jarang khusyuʿ dimaknai sama denga khuḍūʿ dan taḍarruʿ. Padahal menurut Quraish Shihab tidak ada dua kata yang berbeda kecuali pasti ada perbedaan maknanya. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memperjelas makna khusyuʿ, khuduʿ, dan taḍarruʿ serta penggunaannya dalam suatu konteks, sehingga dapat menghindari kekeliruan atau kesalahan penggunaan kata yang tidak sesuai dengan konteksnya. Untuk mencapai hasil tersebut, metode yang digunakan adalah metode tematik, berdasarkan tema tertentu yang dalam hal ini adalah khusyuʿ, khuduʿ, dan taḍarruʿ. Karena penelitian ini mengkaji makna kata, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan bahasa (semantik). Penelitian ini juga memfokuskan pembahasan terhadap pemikiran Muhammad Quraish Shihab terkait penafsiran beliau terhadap makna khusyuʿ, khuḍuʿ, dan taḍarruʿ yang tertuang dalam karya beliau yang berjudul Tafsir al-Mishbah. Hal tersebut tidak lain dikarenakan beliau salah satu mufassir yang tidak menghendaki sinonim secara mutlak. Adapun hasil penelitian ini adalah: 1) Khusyuʿ dalam tafsir Quraish Shihab memiliki makna yang beragam. Secara umum memiliki makna tunduk, taat, dan rendah hati, sementara itu jika dikaitkan dengan orang-orang beriman maka akan bermakna ketenangan hati dan keengganan mengarah kepada kedurhakaan. 2) Khuḍū adalah sikap tunduk dan merendah secara lahiriah atau fisik tanpa diikuti dengan ketundukan hati, sehingga terkadang sikap ketundukannya itu dikarenakan terpaksa ataupun dibuat-buat. 3) Taḍarruʿ dalam penafsiran Quraish Shihab dipahami sebagai sikap merendahkan diri kepada Allah dengan menunjukkan kepada kefakiran. 4) Khusyūʿ, itu mencakup kata khuḍūʿ, dan taḍarruʿ. Namun, khuḍuʿ, dan taḍarruʿ tidak dapat mencakup khusyūʿ. 5) Dalam Al-Qur’an antara lain kata khusyuʿ bersinonim dengan kata qunūt, khasyyah, khuḍuʿ, dan taḍarruʿ, kemudian antonim dari kata ini adalah qaswah dan takabbur. 6) Khuḍuʿ memiliki hubungan makna berupa sinonim antara lain dengan kata khafḍun, khusyuʿ dan sakinah serta berlawanan makna dengan kata takabur. 7) Sinonim dari taḍarruʿ adalah khusyūʿ, dan juga khufyah, sedangkan antonim dari kata ini sama dengan khusyūʿ yaitu qaswah dan takabbur.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. Mohamad Yusup M.SI.
Uncontrolled Keywords: sinonimitas; Tafsir AL-Misbah; Asbab al Nuzul
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 06 Jun 2022 11:36
Last Modified: 06 Jun 2022 11:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51186

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum