KRITIK GREGOR SCHOELER TENTANG OTENTISITAS SIRAH ABAD 1 HIJRIYAH DALAM KORPUS 'URWAH B. AL-ZUBAYR

Dewi Umaroh, S.Pd.I, NIM.: 19205010041 (2022) KRITIK GREGOR SCHOELER TENTANG OTENTISITAS SIRAH ABAD 1 HIJRIYAH DALAM KORPUS 'URWAH B. AL-ZUBAYR. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KRITIK GREGOR SCHOELER TENTANG OTENTISITAS SIRAH ABAD 1 HIJRIYAH DALAM KORPUS 'URWAH B. AL-ZUBAYR)
19205010041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KRITIK GREGOR SCHOELER TENTANG OTENTISITAS SIRAH ABAD 1 HIJRIYAH DALAM KORPUS 'URWAH B. AL-ZUBAYR)
19205010041_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Teks-teks sumber sejarah Islam yang berisi informasi awal Islam dan kehidupan Nabi Muhammad memiliki rentang waktu yang terlampau jauh (150- 200an tahun) dari masa peristiwa tersebut terjadi. Secara historis fakta ini menguatkan dugaan para pendukung aliran skeptis seperti Ignaz Goldziher, Joseph Schacht dan Patricia Crone dalam meragukan keotentikannya. Gregor Schoeler dengan mengusung metode analisis isnād-cum-matn Harald Motzki melakukan sebuah upaya rekonstruksi teks sirah awal untuk membuktikan keotentikan tradisi sirah dalam biografi Nabi Muhammad. Tradisi sirah yang diteliti oleh Schoeler adalah tradisi-tradisi dalam korpus ‘Urwah B. Al-Zubayr. Setidaknya ada delapan tradisi yang berusaha direkonstruksi Schoeler dibantu oleh Andreas Görke. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analisis dengan menggunakan model analisis induktif. Hasil dari penelitian ini yaitu pertama, perhatian terhadap sirah Nabi Muhammad telah ada sejak masa sahabat yang kemudian diteruskan oleh generasi tabi’in seperti ‘Urwah B. al-Zubayr dan generasi setelahnya. Kajian sirah di kalangan orientalis selama rentang waktu antara abad Pertengahan sampai sekarang terbagi menjadi tiga periode yang kemudian berdampak pada perkembangan kajian Islam di kalangan mereka termasuk sirah di dalamnya. Kedua, di kalangan muslim, sirah dengan metode riwayah adalah satu upaya penggalian sejarah Nabi dengan memastikan keotentikan riwayat yang disampaikan. Diskursus masa awal Islam di kalangan orientalis melahirkan dua aliran yang saling bertolak belakang yaitu aliran revisionis yang terdiri dari Ignaz Goldziher, Joseph Schacht, John Wansbrough, dan yang lainnya. Satu lagi yaitu aliran tradisionalis yang terdiri dari Harald Motzki, Gregor Schoeler, Andreas Görken dan yang lainnya. Ketiga, Gregor Schoeler mengembangkan metode analisis isnad-cum-matn pada tradisi-tradisi yang kembali ke ‘Urwah B. Al-Zubayr. Ada delapan tradisi yaitu wahyu pertama, peristiwa hijrah, perang Badar, perang Uhud, perang Khandaq, perjanjian Hudaibiyah, skandal Aisyah dan Fathu Makkah. Schoeler berkolaborasi dengan Görke dalam mengaplikasikan metode ini dan keduanya berhasil merekonstruksi tradisi-tradisi yang kembali ke ‘Urwah untuk ditemukan inti aslinya. Dari penelusuran, variasi sanad dan matan dalam tradisi mengikuti struktur dasar yang sama. Ini bermakna mereka menceritakan peristiwa yang sama sehingga dapat disimpulkan bahwa tradisi tersebut memang berjalan kembali ke sumber yang sama yaitu ‘Urwah B. Al-Zubayr.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Abdul Haris, M.Ag
Uncontrolled Keywords: aliran Revisionis; sirah; Gregor Schoeler; Isnad-cum-Matn; kalangan orientalis
Subjects: Filsafat Islam
Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2) > Studi al Qur'an dan Hadits
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 08 Jun 2022 09:20
Last Modified: 08 Jun 2022 09:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51207

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum