KONSEP MAJAZ IBNU ‘ARABI DALAM AL-FUTUHAT AL-MAKKIYAH

Zemahsyari, NIM.: 12530062 (2020) KONSEP MAJAZ IBNU ‘ARABI DALAM AL-FUTUHAT AL-MAKKIYAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP MAJAZ IBNU ‘ARABI DALAM AL-FUTUHAT AL-MAKKIYAH)
12530062_BAB-I-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KONSEP MAJAZ IBNU ‘ARABI DALAM AL-FUTUHAT AL-MAKKIYAH)
12530062_BAB-II-sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Bahasa atau ucapan memiliki fungsi yang dapat mengantarkan manusia pada sebuah pemahaman tentang sesuatu yang ada dan terjadi di sekitanya. Dengan bahasa, Allah menyampaikan firman-firmannya kepada manusia agar mereka bisa memahami dan menerima terhadap apa yang difirmankan oleh Allah. Jika tidak ada bahasa, maka dunia akan menjadi hampatanpa nuansa, dan manusia menjadi seonggok benda mati tanpa arti. Ibnu Arabi adalah seorang sufi besar dari Andalusia (Spanyol) yang menuai kontroversi lantaran pendapat-pendapatnya yang tertuang dalam karya-karyanya, ia dijuluki dengan Syaikh Al-Akbar ( Guru agung ) dan memiliki keyakinan Wahdah al-Wujud ( wujud tunggal ), dalam artian segala sesuatu bersumber dari yang tunggal. Menulusuri pemikiran Ibnu „Arabi, tidak akan pernah lepas dari karya-karyanya, karya yang paling monumental dan paling luas pembahasannya adalah Al-Futuhat Al-Makkiyah, di mana kitab ini membahas segala sesuatu dengan berlandaskan pada ayat-ayat Al-Qur’an dan juga hadis Nabi. Dengan menggali konsep majaz dari seorang sufi besar seperti Ibnu „Arabi, maka penelitian ini akan menjadi menarik. Bagaimana majaz itu dipersepsi oleh Ibnu „Arabi dan bagaimana penafsiran Ibnu „Arabi terhadap ayat-ayat yang teridentifikasi mengandung majaz di dalamnya. Dari penelitian ini setidaknya bisa diketahui apakah Ibnu „Arabi akan membawa pemahaman teologinya ke ranah tafsir atau mengomparasikan dengan pendapat-pendapat yang lain yang kemudian memilah mana yang paling pas dan yang paling masuk akal dan bisa menjauhkan akal fikiran dari menisbatkan sesuatu yang tidak patut kepada Allah. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa Ibnu „Arabi menolak majaz dalam Al-Qur’an dengan alasan bahwa Al-Qur’an sangatlah luas dan tak terbatas, juga madzhab Ibnu „Arabi cenderung menggunakan cara-cara Kasyf dan mendapatkan bimbingan langsung dari Allah untuk menyingkap makna-makna Al-Qur’an. Dengan ini, Ibnu „Arabi termasuk golongan yang mengakui majaz dalam bahasa saja , dalam artian tidak menafikan majaz secara mutlak, baik dalam ranah bahasa maupun Al-Qur’an.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Muhammad Mansur, M. Ag
Uncontrolled Keywords: majaz, Ibnu „Arabi, Wahdah al-Wujud
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 27 Jun 2022 11:29
Last Modified: 27 Jun 2022 11:29
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51304

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum