KONSEP KELUARGA SAKINAH DALAM AL-QUR’AN (STUDI PERBANDINGAN ANTARA TAFSIR AL-AZHAR DAN TAFSIR AL-MISHBAH)

Okta Adi Perwira, NIM.: 13530141 (2019) KONSEP KELUARGA SAKINAH DALAM AL-QUR’AN (STUDI PERBANDINGAN ANTARA TAFSIR AL-AZHAR DAN TAFSIR AL-MISHBAH). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP KELUARGA SAKINAH DALAM AL-QUR’AN (STUDI PERBANDINGAN ANTARA TAFSIR AL-AZHAR DAN TAFSIR AL-MISHBAH))
13530141_BAB-I_IV.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KONSEP KELUARGA SAKINAH DALAM AL-QUR’AN (STUDI PERBANDINGAN ANTARA TAFSIR AL-AZHAR DAN TAFSIR AL-MISHBAH))
13530141_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Seiring dengan dinamika perkembangan zaman, ilmu tafsir dan model penafsiran terhadap al-Qur‟an juga senantiasa tumbuh dan berkembang. Keragaman penafsiran menjadikan khazanah pengetahuan yang digali dari al-Qur‟an menjadi sangat luas. Hal tersebut berlaku bagi setiap penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur‟an yang hendak ditafsirkan. Adapun keragaman dalam penafsiran ada pada pemaknaan Tidak terkecuali ayat-ayat tentang sakinah yang ada dalam al-Qur‟an. Keluarga bahagia menggunakan kata sakinah, hal ini dikarenakan ayat tentang pernikahan menggunakan kata dasar yang sama terdiri dari huruf sin, kaf dan nun. Sakinah dalam berasal dari kata sakana-yaskunu-sukunan dan askana-yuskinu-askin-iskanan yang berarti diam dan tenang lawan dari kegelisahan atau kegoncangan. Oleh karena itu dalam penulisan ini akan membahas tentang perbedaan sakinah dalam Tafsir al-Azhar dan Tafsir al-Mishbah dan kontektualisasi keluarga sakinah di Indonesia saat ini. Adapun penelitian ini menggunakan metode komparasi dengan membandingkan dua konsep keluarga sakinah dalam Tafsir al-Azhar dan Tafsir al-Mishab. Selanjutnya, setelah menemukan perbedaan dan persamaan antara kedua tafsir tersbut maka akan dikontekstualisasikan dengan kondisi di Indonesia saat ini. Adapun ayat yang menjadi obyek penelitian adalah Surat ar-Rum: 21, Surat Yasin: 36, Surat adz-Dzariyat: 49 dan Surat al-A‟raf: 189. Adapun persamaan dari kedua tafsir tersebut bahwa semua yang ada di bumi itu ada pasangannya. Adapun perbedaannya bahwa Hamka dalam memaknai keluarga sakinah adalah keluarga yang dimulai dengan ketenangan yang disebabkan bertemunya kedua pasangan yang sebelumnya gelisah karena belum menemukan pasangan. Ketika sakinah sudah didapatkan/dirasakan maka mawaddah dan rahmah akan tumbuh dengan sendirinya. Mawaddah di sini artinya kerinduan seorang laki-laki kepada perempuan atau sebaliknya, yang disertai keinginan untuk menumpahkan cinta dan kasih sayang serta. Dan rahmah muncul ketika umur sudah tua. Sedangkan Quraish Shihab mengartikan keluarga sakinah yaitu keluarga yang diawali dengan ketenangan karena bertemunya kedua pasangan kemudian disusul dengan mawaddah yaitu kekosongan jiwa berkehendak buruk. Rahmah muncul setelah lahirnya anak atau usia lanjut. Dari penafsiran Tafsir al-Azhar dan Tafsir al-Mishbah tentang ayat-ayat keluarga sakinah dapat disimpulkan dalam konteks Indonesia saat ini sakinah itu didapatkan dari adanya ketenangan antara kedua pasangan sedangkan sakinah saling mencintai antara kedua pasangan karena dorongan untuk menyatu kemudian disusul dengan rahmah dimana semakin tua maka saling membutuhkan satu sama lain. Kata Kunci: Sakinah, Pasangan dan Keluarga.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Afdawaiza, S.Ag.,M.Ag
Uncontrolled Keywords: Tafsir al-Mishbah, keluarga sakinah, Tafsir al-Azhar
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Keluarga Sejahtera
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 27 Jun 2022 11:41
Last Modified: 27 Jun 2022 11:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51313

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum